Pelajar kelas 6 SD berinisial AI (12) di Jalan Dwikora, Kecamatan Medan Sunggal, nekat menusuk sang ibu berinisial F (42) menggunakan pisau.
Menurut keterangan dr Altika dari RS Bhayangkara Medan, F mengalami 26 luka usai ditusuk anak kandungnya.
“Dari hasil pemeriksaan forensik RS Bhayangkara, terdapat 26 luku tusuk pada korban,” kata dr Altika.
Kapolrestabes Medan Kombes Jean Calvijn Simanjuntak mengatakan AI kini berstatus sebagai Anak yang Berkonflik dengan Hukum (ABH). AI kini merasa menyesal telah menghabisi nyawa ibunya.
“Penyesalan tentu (ada). Bagaimana rasa seorang anak kepada ibunya,” kata Calvijn.
Calvijn menjelaskan selama ini korban sering memarahi keluarganya dan mengancam menggunakan pisau. Hal itulah salah satunya yang menjadi pemicu AI melakukan pembunuhan tersebut.
“Perlakuan korban terhadap bapak, kakak, dan adik (AI) mengancam menggunakan pisau,” kata Calvijn.
Selain itu, korban sering memarahi kakak AI serta memukulnya menggunakan sapu dan tali pinggang.
Bahkan, AI juga sering dimarahi dan dicubit oleh korban. Selama ini, AI bahkan sudah berpikir untuk melukai korban.
“Adik (AI) terlintas berpikir melukai korban, tetapi tidak ada kesempatan,” jelasnya.
KA For GAEKON
