
Bogor memperkenalkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis baru yang diklaim ramah lingkungan dan memiliki tingkat Research Octane Number (RON) mendekati 98.
Produk tersebut diberi nama Bobibos, yang merupakan akronim dari Bahan Bakar Original Buatan Indonesia. Ada dua jenis Bobibos, yakni jenis bensin dan solar.
Founder Bobibos, Ikhlas Thamrin mengatakam inovasi ini berawal dari keresahan akan tingginya ketergantungan Indonesia terhadap energi impor.
Thamrin ingin membuktikan bangsa ini mampu berdiri di atas kaki sendiri melalui ilmu pengetahuan dan riset mandiri.
“Setelah lebih dari 10 tahun riset mandiri, akhirnya kami menghadirkan bahan bakar yang murah, aman, dan beremisi rendah,” ujarnya saat acara peluncuran di Bumi Sultan Jonggol, Kabupaten Bogor, dalam keterangan resminya, dikutip pada Senin (11/3/25).
Menurut penjelasan Thamrin Bobibos dihasilkan dari tanaman yang mudah tumbuh di berbagai wilayah Indonesia, termasuk di lahan persawahan.
Konsep ini membuat bahan bakar tersebut tidak hanya mendukung ketahanan energi, tetapi juga sejalan dengan upaya menjaga ketahanan pangan nasional.
“Kita ingin sawah tidak hanya menumbuhkan pangan, tetapi juga energi,” imbuhnya.
Hasil uji laboratorium menunjukkan bahan bakar Bobibos memiliki RON mendekati 98. Performanya diklaim mampu menempuh jarak lebih jauh dibandingkan bahan bakar solar konvensional yang ada di pasaran.
Selain itu, Bobibos telah melalui tahap uji sertifikasi dari lembaga resmi di bawah Kementerian ESDM.
Sementara itu, Anggota DPR RI Mulyadi, yang juga penggagas inisiatif ini, menyebut Bobibos sebagai langkah nyata menuju kedaulatan energi bangsa.
“Dulu kita berjuang menolak kenaikan harga BBM, kini saatnya kita melahirkan solusi. Indonesia harus berani bertransformasi dari sekadar konsumen menjadi produsen energi terbarukan,” terangnya.
KA For GAEKON



