Pendangkalan Pelabuhan, 4.000 warga Pulau Enggano Terisolasi

0

Masyarakat Pulau Enggano, Provinsi Bengkuli terdampak akibat pendangkalan Pelabuhan. Sekitar 4.000 warga Pulau Enggano kini terisolasi.

Camat Enggano Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu, Susanto mengungkapkan bahwa para petani kini mengalami dampaknya.

“Hidup petani hanya bisa bertahan sampai normal kembali. Karena kami di sini dalam penantian yang cukup lama,” Kata Susanto.

Susanto menerangkan bahwa kondisi tersebut sudah berlangsung selama kurang lebih 3 bulan.

Hal ini terjadi karena kapal penyeberangan ke pulau Enggano tidak bisa berlayar akibat tertutupnya pintu alur dermaga.

Menurut keterangan Susanto, pihaknya sudah berkomunikasi dengan pihak Pelindo, terkait kepastian KMP Pulau Telo dan KMP Muhammad Husni Thamrin milik Pelni, agar dapat keluar dan merapat ke pelabuhan.

“Kalau kedua KMP itu melintas maka hasil bumi bisa dibawa dengan kapal itu,” ujarnya.

Susanto menyampaikan pendangkalan pelabuhan itu terjadi karena kondisi alam. Sehingga membuat pasir masuk ke pintu alur dermaga.

“Itu karena kondisi ombak yang membawa pasir itu dan ada tanggul di alur itu yang jebol, sehingga terjadi pendangkalan,” ucap Susanto.

Susanto menyebut bahwa kondisi ekonomi Masyarakat sekitar semakin terpuruk. Meski pangan banyak tersedia, tetapi daya beli masyarakat menurun.

“Karena makin lama masyarakat Enggano ini semakin terpuruk ekonominya,” ujarnya. 

Sedangkan untuk ketersediaan pangan, menurut Susanto, masyarakat Enggano dalam kondisi aman untuk dua hingga tiga bulan ke depan.

Susanto menyampaikan semua hasil pertanian terhenti seperti komoditas unggulanya. Seperti, harga pisang kepok jatuh Rp15 ribu sampai Rp20 ribu.

“Selama ini harga standar minimal Rp60 ribu satu tandang yang kualitas super dengan jumlah 8 sisir, selebihnya, pisang-pisang itu dibuang begitu saja oleh pertanian karena membusuk,” ungkapnya.

Para petani juga disebut membuang pisang itu ke laut, langkah itu dilakukan petani karena keterbatasan daya angkut kapal.

“Karena daya angkut kapal maksimal hanya 30 ton. Kemudian antusias masyarakat yang mau mengirimkan secara individu sudah tidak bisa tercover lagi muatan kapal,” katanya. 

KA For GAEKON