
Isu Pemecatan petugas KRL perkara hilangnya tumbler Tuku menyita perhatian publik. PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) membantah kabar pemecatan tersebut.
Banyak netizen yang seolah tidak terima lantaran hilangnya tumblr tersebut dianggap bukan karena kesalahan petugas KCI.
Sementara itu menurut pengakuan Corporate Secretary KAI Commuter Karina Amanda masih dilakukan penelusuran untuk memastikan kejadian yang sebenarnya.
Karina menegaskan KAI Commuter tidak melakukan pemecatan sebagaimana isu beredar, karena memiliki aturan dan prosedur terkait kepegawaian yang tetap mengacu pada regulasi ketenagakerjaan.
“Sebagai tahap awal, tentunya kami melakukan koordinasi kepada pihak mitra pengelola petugas front liner,” kata Karina.
Karina menyebut seluruh petugas di lapangan selalu diarahkan untuk menjalankan SOP dengan baik agar pelayanan kepada pengguna tetap terjaga.
Menurut penjelasan Karina, KAI Commuter akan melakukan evaluasi secara menyeluruh sehingga agar situasi serupa dapat dicegah ke depannya.
Karina turut mengingatkan bahwa barang pribadi yang tertinggal di dalam commuter line merupakan tanggung jawab pengguna. Karenanya, KAI Commuter mengimbau agar seluruh pengguna tetap menjaga dan memperhatikan barang bawaannya dengan baik.
Setiap stasiun memiliki layanan lost and found, sehingga barang yang ditemukan akan didata dan disimpan oleh petugas.
Jika tidak diambil dalam kurun waktu tertentu di stasiun tujuan akhir, barang tersebut akan dipindahkan ke gudang pusat untuk penyimpanan lebih lanjut.
Karina mengungkapkan pengambilan barang tertinggal dilakukan mengikuti prosedur yang berlaku. Namun pada prinsipnya, KAI Commuter tetap mengajak seluruh pengguna commuter line untuk memastikan barang bawaannya aman dan tidak tertinggal.
Sebelumnya viral isu petugas KRL dipecat, buntut dari postingan seorang pengguna KRL bernama Anita yang mengaku kehilangan tumbler Tuku miliknya.
Melalui akun Threads @anitadwdl, ia menuliskan kronologi kehilangan tumbler Tuku tersebut dan menuding petugas tidak bertanggung jawab.
Dalam penjelasannya, Anita mengaku lupa hingga tasnya tertinggal di kereta Commuter Line rute Tanah Abang-Rangkasbitung.
Setelah melapor pada petugas keamanan di Stasiun Rawa Buntu, tas milik Anita berhasil ditemukan di gerbong khusus wanita.
Petugas sempat mengirimkan foto kondisi tas berikut isinya, termasuk tumbler Tuku yang dimaksud. Karena soal prosedur, tas itu harus diambil di Stasiun Rangkasbitung.
Ketika Anita mengambil tas keesokan hari bersama suaminya, tumbler Tuku tersebut sudah tidak ada.
Ia kemudian menuliskan kekecewaannya atas kelalaian petugas KRL sampai akhirnya berujung viral.
Di sisi lain, petugas KRL bernama Argi memberikan klarifikasi melalui Threads bahwa ia menerima tas tersebut dari petugas lain dan meletakkannya di ruang jaga karena kondisi stasiun sedang ramai.
Ia mengaku tak sempat mengecek isi tas. Argi juga sudah berinisiatif menawarkan penggantian tumbler Tuku tersebut, namun Anita dan suaminya menolak dan tetap membawa kasus ini ke media sosial.
KA For GAEKON



