Seorang staf di Kedutaan Besar Indonesia Peru dilaporkan meninggal dunia, usai dilaporkan adanya aksi penembakan pada Senin (1/9/2025) malam.
Dikutip dari video media setempat, 24 Horas, korban diidentifikasi sebagai Cetro Leonardo Purba (40). Namun dari unggahan KJRI Melbourne, tertulis nama yang dimaksud adalah Zetro Leonardo Purba.
Ia ditembak tiga kali oleh orang-orang bersenjata hanya beberapa meter dari apartemen yang disewanya.
Kejadian bermula dari Zetro sedang bersepeda bersama istrinya, kemudian dicegat oleh seorang pria bersenjata. Setelah ditembak, ia dibawa ke Klinik Javier Prado, tempat dokter menyatakan kematiannya.
Menurut informasi awal dari kepolisian, warga negara Indonesia tersebut baru tiba di Peru lima bulan yang lalu dan sedang menjalankan tugas diplomatik di kedutaan.
Menurut mereka, istrinya tidak terluka dalam serangan tersebut, tetapi berada di bawah perlindungan polisi.
“Petugas Kepolisian Nasional dan ahli forensik tiba di tempat kejadian untuk mengumpulkan bukti dan mengklarifikasi motif pembunuhan tersebut,” kata mereka.
Sejauh ini, dikutip dari 24 Horas, belum ada hipotesis yang dikesampingkan, sementara Kedutaan Besar Indonesia dan Kementerian Luar Negeri Peru sedang berkoordinasi untuk menanggapi insiden serius ini.
Zetro dikenal sebagai pegawai yang berfokus di bidang keuangan hingga tata usaha untuk kegiatan diplomatik.
Dikutip dari akun KJRI Melbourne, Australia, Zetro pernah ditempatkan di KJRI Melbourne. Ia ditugaskan sebagai Bendahara dan Penata Kerumahtanggaan (BPKRT).
Adapun BPKRT adalah pegawai negeri sipil di lingkungan Kementerian Luar Negeri yang tugasnya berfokus pada fungsi bendaharawan dan penata kerumahtanggaan perwakilan dengan status staf nondiplomatik. Ia bertugas di KJRI Melbourne sebagai BPKRT selama 2019-2022.
Selanjutnya, Zetro sempat kembali ke Jakarta untuk ditugaskan di lingkungan Kemlu. Setelah di Jakarta, Zetro kemudian ditugaskan untuk bekerja di KBRI Peru.
Zetro menjadi pegawai kanselerai di KBRI Lima. Ia bertugas melakukan penataan keuangan, barang milik negara, ketatausahaan, dan kepegawaian untuk mendukung kelancaran kegiatan diplomatik dan konsuler.
KA For GAEKON
