Gempa Bumi Turki dan Suriah: Evakuasi Terus Dilakukan, Ribuan Orang Meninggal

0
gempa-magnitudo-77-guncang-turki-7_169.jpeg (650×366)
https://www.cnnindonesia.com/internasional/20230206145101-134-909491/korban-tewas-gempa-turki-suriah-bertambah-jadi-529-orang

Gempa bumi mematikan dengan kekuatan 7.8 SR mengguncang wilayah Turki selatan dan Suriah utara pada Senin dini hari ketika kebanyakan orang sedang tidur. Gempa ini berpusat di dekat Kota Gaziantep, Turki. Getaran susulan berkakuatan 7.5 SR kemudian terjadi pada sekitar pukul 13.30 waktu setempat. Badan penanggulangan bencana mengatakan bahwa ada lebih dari 2.900 orang meninggal di Turki setelah gempa pertama dan lebih dari 15.000 luka-luka. Sedangkan di Suriah ada lebih dari 1.400 orang dilaporkan meninggal dunia.

Tim Penyelamat Berpacu dengan Waktu

Tim penyelamat harus berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan pada korban yang terperangkap di bawah reruntuhan bangunan mengingat ada ribuan bangunan yang runtuh di dua negara tersebut. Negara lain termasuk Amerika Serikat dan Korea Selatan telah mengirimkan bantuan setelah Turki mengeluarkan permintaan bantuan Internasional. Istanbul telah mengirimkan sekitar 13.000 personel penyelamat ke zona yang terdampak pada Selasa (07/02/23) pagi. Tim tersebut terdiri dari staf dan relawan yang dikirim khusus ke Provinsi Hatay. Provinsi tersebut adalah provinsi yang mengalami kerusakan paling parah akibat gempa. Bahkan landasan pacu di Bandara Hatay terbelah menjadi dua bagian.

Badan darurat Turki, AFAD mengatakan lebih dari 2.600 personel dari 65 negara telah dikirim ke daerah bencana untuk membantu tim penyelamat Turki. Secara total ada 300.000 selimut dan lebih dari 41.000 tenda keluarga yang telah dikirimkan. Kurangnya air dan oksigen menjadi kendala utama untuk bertahan hidup sehingga korban harus segera diselamatkan. Selain itu saat ini Turki sedang dilanda musim dingin.

01grk19a44dph57vj9xmfqbdvk.jpg (640×360)
https://kumparan.com/kumparannews/foto-evakuasi-korban-gempa-7-8-magnitudo-di-turki-1zmc77oUUt5/full

Beberapa Sikap Pemimpin Dunia Terhadap Gempa Bumi Turki dan Suriah

Pemimpin-pemimpin negara di seluruh dunia menawarkan dukungan untuk membantu usaha penyelamatan korban di Turki dan Suriah. Berikut adalah pernyataan beberapa pemimpin negara:

  • Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak

“Doa saya Bersama warga Turki dan Surian pagi ini, terutama untuk pasukan penyelamat yang bekerja dengan berani untuk menyelamatkan mereka yang terperangkap. Inggris siap membantu dengan cara apapun yang kami bisa.”

  • Presiden Prancis, Emmanuel Macron

“Prancis siap menyediakan bantuan darurat”

  • Kanselir Jerman, Olaf Scholz

“Jerman berduka dan tentu saja akan mengirimkan bantuan”

  • Pemerintah India

“100 personel tanggap bencana dan pasukan anjing yang telah dilatih khusus siap diterbangkan ke area-area terdampak”

  • Presiden Indonesia, Joko Widodo

“Duka cita mendalam dan doa untuk warga Turki dan Suriah. Indonesia berdiri dalam solidaritas dengan orang-orang Turki dan Suriah”

  • Presiden Rusia, Vladimir Putin

Kepada Presiden Suriah, Bashar Al-Assad: “Kami mendoakan mereka yang terluka cepat pulih dan kami siap memberikan bantuan yang dibutuhkan untuk mengatasi dampak bencana”

Kepada Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan: “ Simpati dan dukungan kepada keluarga korban. Rusia siap memberikan bantuan yang dibutuhkan”

  • Sekertaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg

“Kami telah berkoordinasi dengan Presiden Erdogan untuk memobilisasi dukungan”

Alasan Gempa Bumi Turki dan Suriah Mematikan

_128535908_turkey_two_earthquakes_locator_map_indonesian_640-nc-2x-nc.png (1280×1332)

Gempa bumi yang melanda Turki dan Suriah diperkirakan akan menjadi salah satu bencana yang paling mematikan dalam dekade ini dengan total korban jiwa diperkirakan mencapai puluhan ribu orang. Hal itu menurut seismolog mengacu pada retakan yang lebih dari 100 km antara lempeng Anatolia dan Arab. Pusat gempa berada sekitar 26 km sebelah timur Kota Nurdagi, Turki pada kedalaman sekitar 18 km di Patahan Anatolia Timur. Gempa ini menyebar ke arah timur laut dan membawa kehancuran ke Turki tengah dan Suriah.

Selama abad ke-20 Patahan Anatolia Timur menghasilkan sedikit aktivitas seismik besar. Hanya tiga gempa bumi yang terdaftar di atas 6.0 SR sejak tahun 1970 di daerah tersebut. Namun pada 1822, gempa berkekuatan 7.0 SR melanda wilayah tersebut dan menewaskan sekitar 20.000 orang. Di Turki, rata-rata ada kurang dari 20 gempa bermagnitudo lebih dari 7.0 SR setiap tahun. Hal ini membuat bencana kali ini tergolong luar biasa. Selain itu, cuaca musim dingin membuat orang yang terperangkap di bawah reruntuhan memiliki peluang lebih kecil untuk bertahan hidup.

 

Kita doakan bersama ya Gaekoners, agar seluruh korban gempa Turki dan Suriah dapat segera dievakuasi dan korban yang terdampak dapat diberikan ketabahan.

 

FT for GAEKON