Gaekon.com – Teksturnya yang halus dan lembut membuat kain sutra banyak diminati. Kain ini lembut lantaran adanya kandungan senyawa asam amino yang menjadikan kain sutra terasa halus, lembut, dan nyaman untuk digunakan.
Melansir ScienceDaily, kain sutra sudah dibuktikan menjadi kain terkuat dan terawet yang dibuat melalui proses alami.
Kain sutra memiliki kemampuan menyerap yang baik sehingga akan terasa tetap dingin meski digunakan di daerah yang bersuhu panas.
Sebelum membahas lebih jauh lagi, tahukah kalian bagaimana cara pembuatan kain sutra ini?
Sutra atau sutera merupakan serat protein alami yang dapat ditenun menjadi tekstil. Jenis sutra yang paling umum adalah sutra dari kepompong yang dihasilkan larva ulat sutra murbei (Bombyx mori) yang diternak. Usaha pemeliharaan ulat atau ngengat sutra ini biasa disebut dengan sericulture atau serikultur.
Melansir dari fitinline.com, untuk menghasilkan sutra yang baik maka diperlukan ulat yang sehat. Selain itu bahan makanannya juga harus yang mendukung, seperti daun murbai. Tanaman asli Cina ini tersebar luas di seluruh tempat, baik di daerah tropis maupun sub tropis.
Proses budidaya ulat sutra ini awalnya dilakukan dengan cara meletakkan larva ulat sutra pada wadah yang berisi daun murbai.
Apabila  ulat sudah berubah warna menjadi kekuningan dan lebih padat, maka tandanya ulat sutra mulai membungkus dirinya dengan kepompong yang menjadi bahan dasar kain sutra.
Sebelum diproses lebih lanjut, kepompong ulat sutra harus disortir terlebih dahulu untuk memisahkan yang kualitasnya bagus dan yang tidak.
Pekerjaan yang dilakukan pada bagian penyortiran ini yaitu pembersihan dan pengupasan serat-serat bagian luar kepompong, pemisahan kepompong yang besar dan kecil, serta pemisahan kepompong yang bagus dengan kepompong yang cacat.
Setelah disortir, kepompong harus direbus terlebih dahulu dengan air panas bersuhu 95 derajat selama 1-2 menit agar larva ulat di dalamnya mati. Proses ini bertujuan agar ujung-ujung serat filamen sutra mudah dicari dan diuraikan menjadi benang sutra yang panjang.
Dari yang berbentuk benang, bahan ini kemudian dipintal menjadi sebuah kain. Agar tampilan kain yang dihasilkan bagus, sutra polos bisa diproses lebih lanjut dengan metode pencelupan, percetakan dan finishing.
Setelah menjadi lembaran kain, bahan ini baru bisa dibuat menjadi berbagai produk pakaian maupun lainnya. Di zaman modern kini proses pembuatan kain sutra kebanyakan sudah menggunakan mesin, sehingga proses pembuatannya lebih cepat dan hemat energi.
KA For GAEKON