Bencana alam gempa bumi baru saja melanda Turki. Kerusakan di negara tersebut tidak dapat dihindarkan. Salah satu kerusakan yang terjadi yaitu pada situs sejarah, sebuah kastil kuno di pusat Kota Gaziantep, Turki selatan. Selain itu beberapa benteng di bagian timur, selatan, dan tenggara kastil juga hancur. Kantor berita pemerintah Turki, Anadolu mengatakan retakan besar telah membelah benteng lain dan bagian dari Masjid Sirvani di dekatnya juga runtuh.
Gambar dan rekaman video yang dirilis oleh media menunjukkan dinding batu runtuh dan pagar besi yang mengelilingi kastil berserakan di trotoar. Wilayah yang dilanda gempa dahulunya merupakan bagian dari beberapa kerajaan, termasuk Het, Babilonia, Persia, Yunani, Romawi, Bizantium, Arab, dan Ottoman.
Sekilas Tentang Kastil Gaziantep
Kastil Gaziantep secara lokal dikenal sebagai Gaziantep Kalesi, terletak di Provinsi Gaziantep, di tepi selatan Alleben Stream. Gaziantep sebelumnya dikenal sebagai Aintab. Ia kemudian menerima awalan kehormatan dari G(h)azi yang memiliki arti ‘prajurit’ setelah penduduknya berhasil mempertahankan kota dari pasukan Prancis selama Pengepungan Aintab pada tahun 1920. Letak kastil ini di atas bukit dengan ketinggian kurang lebih 25 m di atas permukaan laut.  Menurut museum Turki, Kastil Gaziantep dibangun sebagai menara pengawas pada zaman Romawi kuno, sekitar abad ke-2 dan ke-3. Kastil ini kemudian diperluas pada abad ke-6 di bawah Kaisar Bizantium Justinian I.
Awalnya kastil ini berdiri di atas batu, Bizantium kemudian memperbesarnya dengan membangun gundukan di lereng batu. Gundukan kemudian mengitari situs dan dilengkapi juga dengan parit kering. Tembok kota kemudian diperpanjang ke barat, selatan, dan timur hingga ke bukit. Pada bagian selatan dilengkapi dengan konstruksi dalam bentuk galeri melengkung dan berkubah di kaki kastil.
Perpindahan Kepenguasaan Kastil Gaziantep
Pada tahun 661 M Kastil Gaziantep diserahkan ke Bani Umayyah dan berada di tangan kaum Muslim hingga tahun 962 M. Kastil kemudian direbut kembali oleh Bizantium. Tahun 1067 kastil diambil oleh Seljuk. Kemudian tahun 1098 kastil ini jatuh ke tangan tantara salib. Pada tahun 1150 kastil ini dikembalikan ke Kesultanan Seljuk Rum. Perpindahan akibat penaklukan terus menerus terjadi, di mana kastil ini secara bergantian dimiliki oleh Seljuk, Kerajaan Kilikia Armenia, dan dinastik Zankiyah.
Ayubbiyah merebut Kastil Gaziantep pada tahun 1181. Selama mereka menguasai kastil, mereka memulihkan dan memperkuat kastil. Pada 1218 kastil ini Kembali direbut oleh Seljuk. Periode penaklukan Kembali bergulir terus menerus di mana kastil ini secara bergantian dimiliki oleh Ilkhanat dan Mamluk. Periode ini berlangsung hingga pada tahunn 1516 kastil ini direbut oleh Kesultanan Utsmaniyah. Pada tahun 1557 Sultan Suleiman melakukan renovasi pada kastil ini.
Peranan Kastil Gaziantep
Selama masa kekaisaran Bizantium, Kastil Gaziantep berperan sebagai pos militer dan memainkan peran defensif melawan penyerbu potensial. Saat pemerintahan Kesultanan Utsmaniyah, kastil ini berperan sebagai forum debat politik, militer, dan budaya. Kastil ini juga memiliki peran penting selama Perang Kemerdekaan Turki.
Kastil Gaziantep Zaman Sekarang
Struktur Kastil Gaziantep sekarang berbentuk lingkaran asimetris. Kelilingnya berkisar 1.200 meter dan diameternya berkisar 100 meter. Sebelum gempa melanda, ada 12 dari 36 benteng asli kastil yang masih berdiri. Menara, gerbang, dan tembok di sekitar halaman berfungsi sebagai inti dari struktur. Kastil ini juga dilengkapi dengan pemandian, waduk, dan masjid untuk beribadah.
Kastil ini juga dianggap sebagai salah satu contoh terbaik untuk kastil yang masih bertahan di Turki. Kastil ini memiliki serangkaian terowongan bawah tanah yang digunakan untuk mengangkut air, dan telah termasuk dalam daftar tentatif UNESCO untuk situs warisan dunia.
Hingga saat ini belum diketahui pasti seberapa besar bagian kastil ini yang masih dapat diselamatkan akibat gempa bumi yang mengguncang Turki dan Suriah. Sebelum terjadinya gempa, Kastil Gaziantep digunakan sebagai Museum Panorama Pertahanan dan Kepahlawanan Gaziantep. Bagian galeri bawah tanah kastil ini dapat diakses dan digunakan untuk pameran. Semoga kastil ini kerusakannya tidak parah dan masih bisa diperbaiki ya Gaekoners.
FT for GAEKON