Perceraian Ruben Onsu dengan Sarwendah tentu membuat publik tercengang. Pasalnya, pasangan selebriti ini terlihat adem ayem dan tak pernah berkonflik.
Namun, hubungan keduanya kini harus berpisah begitu saja. Perceraian Ruben Onsu dan Sarwendah diputus verstek oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Proses perceraian mereka pun berjalan adem, tenang, dan tidak ada saling menjelekkan. Selama persidangan Ruben Onsu sebagai penggugat dan Sarwendah tergugat tak pernah datang ke pengadilan.
Ruben Onsu selalu diwakili oleh kuasa hukum dan Sarwendah memilih tak datang sama sekali karena merasa tidak ada yang perlu dibantah dari isi gugatan Ruben Onsu.
Ruben Onsu hanya menggugat perceraian. Sementara untuk urusan harta bersama dan hak asuh anak, mantan pasangan yang menikah pada 22 Oktober 2013 itu membicarakan di luar persidangan.
Kuasa hukum Sarwendah dan Ruben Onsu, menjelaskan klien mereka sudah punya kesepakatan di luar persidangan untuk urusan nafkah.
“Ruben setuju bertanggung jawab penuh untuk nafkah dan biaya pendidikan anak,” kata Minola Sebayang.
Chris Sam Siwu dan Abraham Simon, sebagai kuasa hukum Sarwendah, juga mengatakan hal yang sama. Namun, mereka menjelaskan Sarwendah membiayai kehidupan pribadinya sendiri dan tak lagi menerima nafkah dari Ruben Onsu.
“Berdasarkan kesepakatan di luar persidangan Ruben hanya menanggung biaya terkait anak-anaknya. Di luar itu, Sarwendah menanggung sendiri. Sekolah, suster yang berkaitan anak ditanggung Ruben, selepas dari itu ditanggung klien kami,” kata Abraham Simon.
Putusan persidangan pun hanya soal perceraian, tanpa bicara soal hak asuh anak dan harta gono-gini.
Ruben Onsu memberikan satu unit rumah untuk Sarwendah. Rumah tersebut akan menjadi tempat tinggal Sarwendah serta tiga anak mereka.
Ademnya proses perceraian Sarwendah dan Ruben Onsu dikatakan Chris Sam Siwu, sejak awal memang sudah ada banyak komunikasi antara kuasa hukum dan klien. Setelah bicara antara klien dan kuasa hukum, proses perceraian ini tidak perlu diwarnai dengan saling ngotot.
“Akhirnya memang bisa, antara mereka juga tidak saling menjatuhkan karena memang menurut kami fokus mereka selama proses ini adalah kepada anak-anaknya. Masalah ketidakcocokan itu adalah alasan yang paling besar yang dibuka di pengadilan,” kata Chris Sam Siwu.
“Jadi kalau teman-teman media mau menyampaikan apa sih alasannya? Alasannya adalah ketidakcocokan. Baik apa yang disampaikan Bang Minola tadi, itu betul juga. Ada perbedaan cara pandang terkait mana yang didahulukan, mana yang tidak. Itu memang proses dan itu semua bermula dari ketidakcocokan,” pungkasnya.
KA For GAEKON