Kulit pisang merupakan salah satu sampah organik yang mudah ditemui dan sering kita produksi. Daripada kulit pisang kitab uang begitu saja, bagaimana jika kita gunakan untuk tanaman kita? Namun, kulit pisang yang masih basah tidak boleh langsung diletakkan di atas tanaman karena dapat mengundang serangga dan hewan yang justru berbahaya bagi tanaman. Lalu, bagaimana cara mengolah kulit pisang untuk dijadikan pupuk bagi tanaman yang benar?
5 Cara Mengolah Kulit Pisang yang Benar
Berikut 5 cara yang mudah dan murah untuk membuat pupuk kulit pisang.
-
Membuat Teh Kulit Pisang
Cara ini merupakan cara yang paling mudah dalam mengolah kulit pisang.
Cara Membuat:
- Siapkan 10 kulit pisang yang telah dipotong kecil-kecil
- Tambahkan dengan 2liter air
- Aduk potongan kulit pisang dan air, letakkan di dalam toples yang tertutup
- Rendam selama 3 hari hingga unsur hara terekstraksi
Cara Pakai:
Ambil 1 liter larutan teh kulit pisang dan tambahkan 5 liter air (1:5)
Berikan pada tanaman sekitar 250ml hingga 1 liter per minggu (bergantung besar kecilnya tanaman)
Dapat digunakan pada tanaman seluruh tanaman
-
Membuat Pupuk Tabur untuk Tanaman dan Campuran Media Tanam
Cara Membuat:
- Kulit pisang dipotong kecil-kecil dan dikeringkan hingga seperti keripik (dapat menggunakan microwave atau di jemur dengan sinar matahari)
- Kulit pisang yang telah kering dihaluskan menggunakan blender
Cara Pakai:
Berikan pupuk sebulan sekali pada tanaman
Pemberian dilakukan dengan cara ditaburkan langsung
-
Membuat Pupuk Organik Padat
Cara ini merupakan cara istimewa dan andalan bagi pemilik anggrek, tanaman bunga, dan tanaman buah agar tanaman berbunga dan berbuah sepanjang tahun.
Cara Membuat:
- Kulit pisang dikeringkan, dipotong-potong, dan kemudian diblender
- Siapkan sabuk kelapa yang telah dihaluskan, direndam selama 3 malam, dan dikeringkan (untuk membuang tanin)
- Siapkan cangkang telur yang telah disangrai dan dihaluskan
- Kalsium pada cangkang telur kemudian dikeluarkan dengan cara menambahkan jeruk atau asam cuka
- 1 genggam bubuk cangkang telur diberi jeruk nipis atau asam cuka, lalu diaduk
- Bubuk cangkang telur kemudian dicampur dengan sabuk kelapa dan kulit pisang, dengan perbandingan 1 bubuk cangkang telur : 50 sabuk kelapa + bubuk kulit pisang (agar tidak terlalu asam)
Cara Pakai:
Ambil kain yang tidak terlalu tebal
Bungkus campuran pupuk dan letakkan di permukaan tanaman
Siram saat menyiram tanaman
Atau bisa ditaruh langsung di atas tanaman
-
Membuat Pupuk Organik Cair
Cara Membuat:
- Kulit pisang 5-10 buah dipotong, dan dihaluskan dengan blender
- Siapkan air cucian beras sebanyak 2 liter
- Siapkan 1 genggam serbuk cangkang telur
- Campur semua bahan
- Lakukan fermentasi dengan menambahkan 2 sendok makan gula pasir atau molases dan 2 tutup botol (20 ml) EM4 atau mikroorganisme lokal
- Aduk rata adonan dan tutup rapat, serta letakkan di tempat gelap
- Buka tutup setiap hari untuk mengeluarkan gas agar tidak meledak
- Tunggu selama minimal 2 minggu
Cara Pakai:
Jika digunakan sebagai pupuk daun maka dapat diaplikasikan dengan cara disemprot pagi atau sore sebanyak 1 minggu sekali dengan dosis 10ml larutan pupuk organik cair (2 sendok makan) ditambah dengan 1 liter air.
Jika digunakan sebagai pupuk kocor maka dapat diaplikasikan dengan mencampur 20-50 ml larutan pupuk organik cair dengan 1 liter air, dan berikan 250ml hingga 1 liter perminggu.
-
Dijadikan Campuran Kompos
Cara Membuat:
- Kulit pisang yang telah dipotong-potong dapat dicampur dengan sampah rumah tangga organik lainnya
- Campurkan dengan sampah kering, seperti daun kering, kardus, kertas, dan tisu
- Buat larutan untuk penunjang fermentasi dengan mencampur 1 liter air + 1 sendok makan gula putih + 1 tutup botol EM4
- Siram adonan sampah dengan larutan penunjang 1 minggu sekali
- Lakukan panen kompos saat 1-3 bulan setelah pembuatan
Cara Pakai:
Letakkan pada bagian atas tanaman atau dapat dijadikan media tanam
Nah ternyata banyak cara mudah untuk mengolah kulit pisang menjadi kompos ya Gaekoners? Yuk rawat tanamanmu dengan mengolah sampah harianmu, khususnya kulit pisang.
FT for GAEKON