Skizofrenia: Apa Gejala dan Jenisnya?

0
Foto-dari-Lifestyle-Okezone.jpg (800×419)
https://unair.ac.id/manajemen-sindrom-metabolik-pada-penderita-skizofrenia-melalui-program-emesys/

Skizofrenia adalah gangguan mental yang cukup serius. Penderita penyakit ini memiliki kesulitan membedakan antara khayalan dan realita. Penderita penyakit ini umumnya memiliki perilaku abnormal, seperti delusi dan halusinasi. Kondisi ini mempengaruhi cara penderita berpikir dan bertindak. Dalam beberapa kasus, penderita penyakit ini disertai penyakit lain seperti diabetes, penyakit jantung, atau infeksi.

Penyakit Kesehatan Jangka Panjang

Skizofrenia adalah masalah kesehatan jangka panjang yang perlu perawatan berkelanjutan. Penderita penyakit ini harus menjalani perawatan seumur hidup untuk mengontrol gejala, mencegah komplikasi, dan membantu penderita melakukan aktivitas sehari-hari.

Faktor Pemicu

Penyakit ini belum diketahui secara pasti penyebabnya. Beberapa faktor yang dapat memicu penyakit ini antara lain:

  1. Genetik dan Lingkungan

Apabila terdapat salah satu keluarga inti yang terkena gangguan skizofrenia, maka orang tersebut berisiko tinggi mengalami hal serupa. Faktor lingkungan seperti infeksi virus atau kekurangan nutrisi saat di dalam kandungan, serta lingkungan yang penuh tekanan sehingga memicu stress berat juga dapat memicu seseorang mengidap penyakit ini.

  1. Perbedaan Struktur Otak

Terdapat dugaan bahwa skizofrenia berkaitan dengan perbedaan struktur otak.

  1. Masalah Keseimbangan Kimia di Otak

Ketidakseimbangan kadar zat kimia dalam otak, yaitu dopamin dan glutamat dipercaya dapat memicu skizofrenia.

  1. Penggunaan Obat

Penyakit ini dapat juga dipicu oleh penyalahgunaan obat terlarang seperti narkotika.

Jenis-Jenis

Berdasarkan tanda-tanda yang muncul, berikut beberapa jenis skizofrenia.

Skizofrenia Paranoid

Merupakan jenis yang paling umum. Gejala utamanya adalah delusi dan halusinasi pada ketakutan tertentu. Penderita sering memiliki kecurigaan berlebih pada orang-orang di sekitarnya sehingga sulit untuk mengendalikan emosi atau keinginannya.

Skizofrenia Katatonik

Jenis ini merupakan kondisi yang paling langka. Jenis ini biasanya ditandai dengan gerakan secara tiba-tiba, tidak biasa, dan terbatas. Penderitanya dapat beralih dari sangat aktif ke diam dama sekejap dan sebaliknya. Penderitanya juga tak banyak bicara, namun sering meniru ucapan atau gerakan orang lain.

Skizofrenia Tidak Terdiferensiasi

Jenis ini menunjukkan berbagai gejala, misalnya penderita tidak banyak bicara atau berekspresi sekaligus mengalami kebingungan atau paranoid.

Schizoaffective Disorder

Penderita dengan gejala ini umumnya mengalami delusi yang disertai dengan satu atau lebih gejala gangguan suasana hati.

Gejala Skizofrenia

Terbagi menjadi gejala negatif, positif, kognitif, dan suasana hati.

Gejala Negatif

  1. Menurunnya keinginan berbicara dan bersosialisasi
  2. Menurunnya minat dan motivasi
  3. Kehilangan beragam emosi yang biasanya dirasakan dan ditampilkan
  4. Keinginan untuk malas dan lesu, serta tidak mau berubah

Gejala Positif

  1. Halusinasi yang seringkali berbentuk bayangan atau suara-suara yang tidak nyata
  2. Delusi (contohnya menganggap bahwa sedang dikejar orang atau organisasi tertentu)
  3. Perubahan perilaku dan cara bicara menjadi tidak teratur (meracau)

Gejala Kognitif

  1. Kesulitan berkonsentrasi
  2. Menurunnya fungsi memori
  3. Kesulitan dalam menerima dan memahami sinyal atau tanda-tanda dalam hubungan dengan orang lain
  4. Menurunnya kemampuan untuk mengatur dan cenderung berpikir abstrak

Gejala Suasana Hati

Gejala ini biasa ditandai dengan perubahan suasana hati menjadi tak menentu. Penderita bisa merasa senang atau sedih tanpa alasan yang jelas. Mereka juga dapat merasa tertekan dan murung.

Cara Mengobati

Belum ada obat khusus yang dapat menyembuhkan skizofrenia. Namun terdapat pengobatan yang dapat dilakukan untuk mengendalikan dan mengurangi gejala sehingga penderita dapat beradaptasi dengan lingkungan sekitar layaknya orang normal. Penderita dapay mengonsumsi obat-obatan, melakukan psikoterapi, dan melakukan terapi seperti elektrokonvulsi (pemberian gelombang elektromagnetik ke otak).

Penderita skizofrenia biasanya tidak menyadari kondisi yang sedang dideritanya. Hal ini membuat perlunya peran orang sekitar untuk menolong jika mengetahui adanya gejala penyakit ini sejak dini.

 

FT for GAEKON