7 TANDA GASLIGHTING DALAM SEBUAH HUBUNGAN

0
7 TANDA GASLIGHTING DALAM SEBUAH HUBUNGAN

Setiap hubungan baik itu sudah menikah maupun belum, pada dasarnya selalu ingin menjadi pasangan yang bahagia. Apabila hanya berkata saja memang mudah, tetapi untuk mewujudkan itu semua susah. Menyatukan dua karakter yang berbeda untuk melakukan sebuah misi yang sama memang tidak mudah.

Berbagai macam cek cok ataupun pertengkaran selalu dialami hanya demi menyatukan pendapat dan tujuan yang sama. Karena hal inilah disarankan adanya komunikasi dan mengenal karakter pasangan terlebih dahulu agar dapat terhindar dari kecenderungan pasangan memiliki gangguan kesehatan mental seperti gaslighting.

Baru – baru ini gaslighting viral di media sosial. Gaslighting merupakan bentuk kekerasan dalam hubungan yang menyerang emosi dan mental. Istilah gaslighting pertama kali muncul pada film Gaslight yang rilis pada 1944. Film ini berkisah tentang kekerasan yang dilakukan suami terhadap istrinya.

Berdasarkan pengamatan GAEKON dari situs Psychology Today, gaslighting adalah bentuk manipulasi dan pencucian otak yang dilakukan oleh seseorang untuk membuat korban meragukan dirinya sendiri. Pada akhirnya, korban merasa kehilangan persepsi, identitas, dan harga dirinya. Gaslighting juga dapat merusak mental korban tanpa disadari.

Menurut terapis Gottman Mike McNulty, gaslighting bisa merusak kepercayaan diri seseorang dan apa yang mereka yakini.

Mereka yang bermental stabil biasanya melakukan gaslighting untuk menutupi situasi tertentu, seperti perselingkuhan. Tetapi, rata-rata hal ini dilakukan oleh orang yang berkepribadian narsis dan sosiopat.

“Mereka berusaha mengendalikan orang lain untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan mereka sendiri dengan cara yang manipulatif atau tidak jujur,” kata McNulty.

Gaslighting bisa terjadi dalam berbagai bentuk hubungan baik suami istri, pertemanan, atau lingkungan kerja. Tetapi, kasus yang terparah bisa terjadi dalam hubungan percintaan antara pasangan.

Untuk mengetahui ada tidaknya fenomena gaslighting dalam sebuah hubungan memang ada pertandanya. Menurut McNulty, beberapa orang kerap tidak menyadari adanya tanda bahaya ini dalam hubungan yang mereka jalani.

Agar kita bisa terhindar dari fenomena gaslighting, GAEKON telah merangkum dari berbagai sumber, tujuh tanda gaslighting dalam sebuah hubungan :

  1. Sering Berbohong

Tanda pertama yang menunjukkan adanya gaslighting dalam hubungan adalah sering berbohong. Memang pada dasarnya setiap manusia pasti pernah melakukan kesalahan. Jadi, tidak mungkin jika pasangan kita sama sekali tidak pernah melakukan kesalahan.

Mereka pasti pernah melakukan kebohongan untuk menutupi kesalahannya. Berbohong adalah tanda pasti adanya gaslighting dalam sebuah hubungan. Tentu saja, orang berbohong karena berbagai alasan. Mereka yang melakukan gaslighting biasanya berbohong untuk mengubah realitas orang lain.

“Apa pun yang mereka inginkan dari orang itu, mereka akan berbohong untuk mendapatkannya,” kata Patricia Pitta, seorang terapis hubungan.

Para gaslighters biasanya memulai dengan kebohongan kecil, kemudian melakukan kebohongan yang lebih besar. Ketika mereka tertangkap melakukan kebohongan, bahkan dengan bukti nyata, mereka menolak untuk mengakui kebenaran.

Mereka akan terus menyangkal dan berbohong sampai kita mempertanyakan ingatan kita dan akhirnya percaya pada kebohongan yang mereka buat.

  1. Bermain – Main Dengan Rasa Tidak Aman Pasangan

Pelaku gaslighting tahu titik kelemahan kita, termasuk rasa tidak aman, kesuksesan dan kepercayaan kita. Mereka akan secara konsisten mengkritik hal-hal ini, membuat komentar sinis untuk menyakiti dan mengendalikan kita.

Mereka kemudian akan memberitahu kita untuk “menyelesaikannya,” sehingga kita berpikir sudut pandang kita adalah hal yang keliru. Menurut McNulty, hal ini bisa mengurangi harga diri kita dan membuat si pelaku terlihat lebih benar dan unggul.

“Orang yang diserang akan mempertanyakan kelayakan mereka dan mengidentifikasi dengan perspektif pelaku,” kata McNulty.

Jika si pelaku memberikan pujian sesekali, McNulty menyarankan agar kita tidak tertipu. Pujian tersebut bisa jadi hal yang membuat kita masuk ke dalam perangkapnya.

  1. Perilaku dan Kata – Kata Tidak Sesuai

Meski seorang pelaku gaslighting mengatakan ia peduli dengan kita, hal itu bisa berbanding terbalik dengan apa yang dilakukannya. Mereka memberi tahu kita apa yang ingin kita dengar, kemudian melakukan hal lain sesuai kehendaknya.

“Ketika seseorang mengatakan mereka akan melakukan sesuatu, kita harus bisa percaya mereka akan melakukannya,” kata McNulty. McNulty menyarankan agar kita mempertanyakan kepercayaan kita pada seseorang yang memberi janji-janji manis itu, terutama jika janji-janji manis itu sering ia lakukan.

  1. Memanipulasi Hubungan

Gaslighters biasanya memanipulasi bagaimana kita melihat orang-orang penting dalam hidup kita. Misalnya, ia berusaha meyakinkan jika ayah kita tidak menyayangi kita, teman kita telah melakukan fitnah, atau saudara kita berbohong.

Mereka juga akan mengembangkan hubungan dengan beberapa orang lewat cara ini, kemudian meyakinkan mereka bahwa kita gila dan mendukung proses gaslighting yang mereka lakukan.

Dengan meyakinkan semua orang di sekitar kita jika mereka adalah satu-satunya orang yang dapat dipercaya, pelaku gaslighting akan menjadi dalang utama.

  1. Menanyakan Kewarasan Kita

Setelah menerapkan berbagai cara, seorang pelaku gaslighting akan mempertanyakan kewarasan kita.

“Mereka menyakinkan diri kita, seolah olah mengalami paranoid atau membayangkan hal-hal yang membuat kita merasa seperti menjadi gila,” kata McNulty.

Terus-menerus mempertanyakan realitas kita adalah cara untuk membuat kita merasa ada sesuatu yang salah dengan diri sendiri. Pada akhirnya, kita akan percaya bahwa benar-benar sedang membutuhkan perspektif orang lain untuk bertahan.

  1. Menuduh Kita Melakukan Hal Buruk

Pelaku gaslighting sering menuduh korban melakukan hal buruk yang sebenarnya mereka lakukan sendiri.

“Berapa banyak pasangan yang menuduh pasangannya selingkuh karena merekalah yang selingkuh?,” Kata Patricia Pitta, seorang terapis hubungan.

Menurutnya, orang yang selingkuh melihat dunia dengan cara yang tidak dapat dipercaya karena mereka tidak mempercayainya. Menurut Pitta, Mereka mencoba untuk melepaskan diri dari kesalahan dengan cara yang licik.

Jika pasangan mereka tidak memiliki perasaan diri yang baik, pelaku gaslighting akan menuduh pasangan mereka yang melakukan perselingkuhan. Padahal sebenarnya mereka sendiri yang melakukan.

  1. Kita Merasa Tidak Yakin Dengan Diri Sendiri

Seiring berjalannya waktu, perilaku seorang gaslighter memotong kepercayaan diri seorang korbannya. Kita mungkin menganggap semua adalah kesalahan kita dan meminta maaf sepanjang waktu, lalu bertanya-tanya apakah kita terlalu sensitif. Kita mungkin merasa cemas dan terisolasi, mempertanyakan kesan, pikiran serta perasaan sehingga kesulitan mengambil keputusan.

Kita tidak bisa membedakan orang tersebut gaslighter atau bukan ketika di awal hubungan. Jadi sangat mungkin untuk jatuh hati kepada mereka. Apabila kita merasa mengalami gaslighting sebaiknya segera menceritakan kepada orang yang sudah dipercaya. Lakukan terapi jika sudah terjebak berkali – kali dalam situasi seperti ini.

KL For GAEKON