Perundungan atau bullying adalah bentuk tingkah laku agresif atau menyerang orang lain yang dilakukan dengan sengaja. Hal itu dilakukan secara terus menerus sehingga menyebabkan orang lain terluka atau merasa tidak nyaman. Dampak yang didapatkan dari korban bullying ada yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang. Dampak ini juga bersifat individual yang berarti akan berbeda antara satu dengan lainnya. Contoh dampak jangka pendek adalah terlalu menarik diri, kesedihan, shock, dan terguncang. Sedangkan dampak jangka panjang adalah korban akan mengalami masalah kesehatan mental yang seriuse seperti trauma, depresi, kecemasan, dan rendahnya self-esteem.
Dampak yang secara umum dirasakan korban adalah penghayatan emosi dan pikiran yang negatif mengenai diri sendiri, seperti menganggap diri tidak berharga dan tidak bermakna. Beberapa kasus bahkan korban sampai melakukan tindakan self-harm, seperti bunuh diri.
Mengapa Orang Menjadi Pelaku Bullying?
Sebuah riset mengatakan bahwa pelaku bullying biasanya memiliki masalah keluarga, stress, atau trauma. Beberapa pelaku melakukan bullying lantaran ia pernah menjadi korban bullying juga. Mereka yang pernah menjadi korban memilki peluang lebih besar daripada orang yang belum pernah menjadi korban bullying.
Jenis Bullying
- Verbal
Mengatakan atau menulis sesuatu yang tidak berkenan di hati korban. Contohnya adalah mengancam, menggoda, mengganti nama panggilan, berkomentar jelek, mengejek, dan sebagainya.
- Sosial
Mempermalukan korban di depan umum, mengucilkan, menyebarkan gossip, dan sebagainya.
- Fisik
Melakukan sesuatu secara fisik terhadap korban. Contohnya antara lain memalak, melukai tubuh, menendang, mencubit, meludahi, mendorong, hingga mengambil barang milik korban.
- Cyber
Melakukan perundungan lewat internet atau situs daring lain yang dapat membuat perasaan orang lain terluka. Contohnya adalah memposting hal yang memalukan, menulis komentar jahat, dan lainnya.
Ciri Korban Bullying
Tidak semua korban bullying mampu bercerita tentang kondisinya. Berikut beberapa ciri korban bullying yang terlihat:
- Sering bolos (sekolah, kerja, atau aktivitas lain)
- Performa turun (akademik atau pekerjaan)
- Melakukan tindakan yang menyakiti tubuh
- Mempunyai barang pribadi yang rusak
- Sulit tidur
- Sering mengalami mimpi buruk
- Kehilangan teman secara tiba-tiba
- Menghindari situasi yang bersifat sosial
Apa yang Harus Kita Lakukan Jika Menghadapi Bullying?
- Jauhi
Jika pelaku bullying atau intimidasi tidak mengganggu kehidupan pribadi atau pekerjaan atau keseharian, maka jauhi pelaku. Jangan terlibat. Saat pelaku mulai menyerang secara verbal, jauhi situasi itu dan tinggalkan.
- Ajak Pelaku Berbicara
Selalu ada alasan dalam setiap perbuatan. Pelaku intimidasi atau bullying bisa jadi tidak sadar bahwa tindakannya menyakiti. Namun beberapa juga melakukannya dengan sengaja. Coba bicara baik-baik dengan pelaku bullying, beritahu bahwa tindakannya menyakiti Anda dan cari tahu apa maksud di balik tindakannya itu.
- Laporkan
Jika setelah berbicara baik-baik dengan pelaku tidak juga berhasil, maka bawalah masalah ini ke otoritas yang lebih tinggi. Jika terjadi di tempat kerja, laporkan kejadian ke atasan. Jika terjadi di sekolah, maka laporkan ke guru. Jika Anda khawatir pelaku akan menyakiti secara fisik, maka dapat mempertimbangkan juga melibatkan polisi.
- Beri Kata-kata Positif untuk Diri Sendiri
Pelaku bullying memang sengaja menyakiti Anda. Tidak ada satu hal pun yang mereka katakan akurat. Oleh sebab itu, ingatkan diri Anda bahwa Anda orang hebat dan jangan dengarkan apapun yang dikatakan oleh pelaku.
Tindakan kita terhadap orang lain benar-benar bukan hal sepele hlo Gaekoners. Perilaku kita bisa saja secara tidak langsung merupakan bullying dan memberikan efek buruk pada orang lain. Yuk kontrol sikap kita agar tidak menjadi pelaku bullying.
FT for GAEKON