
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia diomeli warga saat memantau distribus gas di Pangkalan di Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang, Selasa (4/2/2025).
Video kemarahan warga itu sontak viral disosial media. Dalam video itu, Bahlil terlihat menenangkan para warga.
“Saya sekarang lagi masak pak, saya tinggal demi gas,” protes warga ke Bahlil.
“Bukan masalah antre gasnya, anak kami lapar, butuh makan, butuh kehidupan, logika berjalan dong pak!” sambung warga lainnya.
“sudah, sudah pak ya, kita mengurus banyak orang dan bapak juga.” Bahlil menenangkan.
“Kita sama-sama orang timur,” seru warga kembali.
“Iya-iya..,” jawab Bahlil dengan tersenyum.
Mendengar omelan-omelan dari warga, Bahlil mengaku tidak masalah. Menurutnya, pemerintah memang harus mendengar dari rakyat.
“Kenapa saya turun langsung supaya saya bisa mendengar, ini kan masukan bagus buat kita lakukan penataan,” ujarnya.
Bahlil Lahadalia sebelumnya juga telah meminta maaf karena antrean pembelian LPG tabung isi 3 kg di wilayah Tangerang Selatan, Banten, menyebabkan korban jiwa.
“Kami pemerintah pertama memohon maaf kalau ini terjadi, karena ini semata-mata kami lakukan untuk penataan,” ujar Bahlil.
Bahlil menjelaskan bahwa pemerintah terus melakukan perbaikan kebijakan untuk mencegah situasi memburuk.
Langkah yang ditempuh adalah mengubah status pengecer menjadi sub-pangkalan, sehingga pengecer dapat menjual LPG 3 kg lagi.
Bahlil menyadari bahwa pengecer merupakan garda terdepan distribusi LPG 3 kg yang menghubungkan pangkalan dengan masyarakat luas.
Ia menyatakan bahwa pengecer LPG 3 kg kembali beroperasi, namun berganti nama menjadi sub-pangkalan.
Adapun tujuan dari pengoperasian kembali pengecer LPG 3 kg, yakni untuk menormalkan kembali jalur distribusi gas bersubsidi tersebut.
KA For GAEKON