Gandeng Tangan Prabowo, Surya Paloh Antusias Sambut Kedatangan Presiden Terpilih

0

Gandeng Tangan Prabowo, Surya Paloh Antusias Sambut Kedatangan Presiden Terpilih

Gaekon.com – Para elite Partai NasDem mendampingi Surya Paloh menyambut kedatangan Presiden terpilih, Prabowo Subianto pada Jumat (22/3/24).

Mereka terlihat antusias dalam menyambut Prabowo hingga menggelar karpet merah Panjang di depan lobi Markas Partai Nasdem.

Prabowo dan Surya Paloh yang sudah sekian lama tidak bertemu, menunjukkan kehangatan dengan saling memberi salam, berpelukan, dan bercanda.

Keduanya bahkan tertangkap kamera sedang bergandengan tangan saat berjalan menuju ke dalam Gedung.

Sementara itu, koalisi partai pendukung pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden RI Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar tidak terlalu terdampak dengan kunjungan Prabowo ke Kantor DPP Partai NasDem, NasDem Tower, Jakarta.

Peneliti Senior Populi Center, Usep S Ahyar menilai, langkah gercep Prabowo menemui elite sebagai bagian komunikasi politik terkait dengan hak angket yang saat ini tengah menjadi sorotan di DPR.

Prabowo mengganggap NasDem memiliki peran kunci dalam mengamankan laju agenda tersebut.

“Bukan hanya membangun pemerintah tapi misalnya juga untuk hak angket. Jadi posisi tawarnya saya kira juga cukup tinggi untuk diajak (KIM), karena memang pemerintahan sekarang butuh untuk di parlemen, dalam konteks hak angket itu,” kata Usep.

Jika tidak menggandeng NasDem, Usep menilai pemerintahan Prabowo nantinya akan kewalahan dalam mendapatkan dukungan dari parlemen. Terlebih bila parpol pendukung 01 dan 03 menyatakan menjadi oposisi.

“Tapi untuk hak angket kalau dilihat, 01 dan 03 bergabung, ya pendukung 02 itu kalah. Saya kira mungkin gerilya itu, Pak Prabowo perlu gerilya menyikapi partai-partai itu,” jelasnya.

Namun, Usep berharap tidak semua partai politik masuk dalam gerbong pemerintah. Diperlukan partai oposisi yang akan memantau jalannya pemerintahan agar demokrasi dapat berjalan dengan semestinya.

“Biar demokrasi itu berjalan dengan baik,” tandasnya.

Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin mengatakan, langkah Prabowo menemui Surya Paloh sebagai upaya Ketua Umum Partai Gerindra untuk merangkul lawan politik dengan harapan mau bergabung menjadi koalisi di pemerintahan.

Pasalnya, Prabowo menyadari posisi partai politik di Koalisi Indonesia Maju (KIM) tak cukup kuat di parlemen.

“Kenapa senang merangkul lawan politik? Karena untuk memperkuat kekuatan di parlemen. Kalau Pak Prabowo bersandar pada Koalisi Indonesia Maju (KIM) itu nggak cukup kuat,” kata Ujang.

Oleh sebab itu, mau tidak mau Prabowo harus merangkul rival politiknya agar mau bergabung sebagai koalisi di pemerintahan. Tidak hanya Nasdem, Ujang menyebut Prabowo juga akan segera menyambangi dan merangkul parpol lain.

“Makanya suka tidak suka, senang tidak senang harus merangkul pihak yang kalah. Merangkul Nasdem, PPP, PKB, PKS, bahkan PDIP. Nanti siapa yang bergabung siapa yang tidak akan kelihatan nanti,” ucap Ujang.

Menurut Ujang, dengan merangkul parpol yang kalah dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024, Prabowo tengah berusaha mengamankan jalannya pemerintahan yang bakal ia pimpin ke depan. Sehingga, janji kampanye dapat dijalankan tanpa hambatan.

 

 

KA For GAEKON