Indonesia Arena yang merupakan arena indoor baru di Kompleks Olahraga Gelora Bung Karno Jakarta sukses memukau penggemar basket dari berbagai negara. Bangunan yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada7 Agustus 2023 ini menjadi fasilitas indoor yang terbesar di Indonesia dengan kapasitas 16.000 kursi. Indonesia Arena dibangun dengan konsep green building dan mengadopsi filosofi tenun. Hal ini menggambarkan representasi semangat gotong royong bangsa Indonesia dan keberagaman yang bersatu membentuk bangsa yang kuat. Gedung ini dibangun sesuai dengan prinsip tumpang tindih anyaman, dengan massa bangunan ditumpuk satu sama lain dengan variasi pola yang unik.
Indonesia Arena dirancang khusus untuk FIBA Basketball World Cup 2023. Namun nantinya gedung ini juga akan digunakan untuk acara olahraga lainnya (bulu tangkis, voli, tenis, tinju, MMA), hiburan, dan konvensi.
Dibangun Dalam Waktu 18 Bulan
Indonesia Arena hanya memiliki waktu 18 bulan untuk diselesaikan karena akan dipakai sebagai venue FIBA World Cup 2023. Hal ini membuat Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Entus Asnawi memutuskan untuk memaksimalkan pemanfaatan teknologi konstruksi Building Information Modeling (BIM) untuk memastikan seluruh tahap pembangunan dikerjakan dengan metode konstruksi, biaya, waktu pengerjaan, dan desain yang tepat.
Kecanggihan Indonesia Arena
Indonesia Arena dibangun dengan nilai kontrak Rp640 miliar di atas lahan seluas 3 hektar. Gedung ini tepatnya berada di antara Lapangan Panahan, Hall Basket, dan Lapangan Squash. Indonesia Arena dirancang dari hasil kolaborasi tim desain rumah produksi Aboday, Alien Design Consultant, dan Svein Studio.
Fasilitas yang ada di gedung yang terdiri dari lima lantai ini di antaranya adalah lapangan utama, lapangan latihan, ruang ganti pemain, kolam jacuzzi, kamar bilas, toilet penonton, tribun VVIP dengan royal box, ruang media dan konferensi pers, ruang khusus pijat, lift, dan ekskalator. Gedung ini memiliki fasilitas portable wooden flooring, telescopic tribune, dan jumbotron. Seluruh fasilitas ini juga telah memperoleh sertifikasi dari International Basketball Federation (FIBA).
Telescopic tribun memungkinkan tribun tingkat 1 dapat dilipat secara otomatis sehingga tata letak bangku penonton dapat disesuaikan dengan ukuran lapangan. Sedangkan untuk tribun tingkat 2 dan3 berbentuk permanen. Ukuran lapanan dalam gedung ini juga dapat diperbesar menjadi panjang 80 – 85 meter dan lebar 46 – 55 meter. Sedangkan jumbotron merupakan layar LED yang cukup besar yang tergantung di tengah-tengah lapangan sehingga para penonton dapat menoton dengan jelas dari berbagai sisi lapangan.
FT for GAEKON