Kenapa Durian Halal Dimakan Meskipun Mengandung Alkohol?

0
Durian
Sumber Foto: www.halodoc.com

Gaekon.com – Buah durian menjadi raja dari segala buah. Buah ini banyak yang menyukainya meskipun tak sedikit juga yang kurang suka dengan aroma menyengatnya. Apakah kalian tahu, mengapa kitab oleh makan durian meskipun buah ini mengandung alkohol?

Nama buah ini diambil dari ciri khas kulit buahnya yang keras dan berlekuk-lekuk tajam sehingga menyerupai duri. Pusat keanekaragaman durian adalah Pulau Kalimantan. Daerah-daerah sekitarnya juga memilki beberapa plasma nutfah durian, seperti Mindanao, Sumatra, dan Semenanjung Malaya meskipun tidak semelimpah Kalimantan.

Meskipun demikian, pengekspor utama durian adalah Thailand, yang mampu mengembangkan kultivar dengan mutu tinggi dan sistem budidaya yang baik. Tempat lain yang membudidayakan durian dengan orientasi ekspor adalah Mindanao di Filipina.

Buah yang juga dikenal sebagai The King of Fruits ini (Indonesia: Raja Buah) merupakan tumbuhan tropis yang berasal dari negara Asia Tenggara.

Julukan durian sebagai “The King of Fruits” ini disematkan oleh Alfred Russel Wallace, seorang ahli botani.

Durian Halal?

Durian menjadi salah satu buah dengan kadar alkohol tinggi, mencapai lebih dari 3 persen. Bahkan buah yang masak dan jatuh dari pohon biasanya akan mengandung kadar etanol atau ethyl alcohol yang berkisar di angka 4,5 persen.

Makanan dan minuman yang mengandung alkohol dan memabukkan pasti haram bagi umat muslim. Lalu bagaimanakah dengan durian? Apakah sudah pasti halal meskipun mengandung alkohol?

Buah dengan kulit berduri yang juga dijuluki raja buah ini secara alami mengandung alkohol jenis etanol dan metanol. Namun, durian masuk dalam kategori makanan halal.

Menurut situs resmi Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI), durian dihalalkan karena tidak menyebabkan mabuk. Menurut para ulama di Komisi Fatwa MUI, alkohol ada yang diharamkan dan ada pula yang tidak haram.

Khamar yang dibuat dan diproses dari anggur, maupun dari yang selain anggur, seperti tuak, minuman tradisional di Sumatra, atau sake di Jepang, secara eksplisit dan tegas diharamkan dalam Islam.

Dalam proses pembuatannya, mulai dari awal pengolahan, fermentasi sampai produk jadi, memang dengan sengaja dimaksudkan untuk menghasilkan minuman yang memabukkan atau khamar.

Berbeda dengan khamar yang sengaja dibuat untuk tujuan memabukkan, durian justru mengandung alkohol yang terbentuk secara alami. Artinya bukan hasil produksi orang yang berniat membuat penikmatnya mabuk.

Imam Abu Hanifah berpendapat khamar itu pasti mengandung alkohol dan haram, namun alkohol belum tentu khamar. Sebagai contohnya yakni buah durian yang telah matang, buah ini mengandung alkohol, bahkan dengan kadar alkohol cukup tinggi.

Bagi beberapa orang yang menyantap durian dalam jumlah tertentu, akan merasa pusing dan mabuk. Demikian juga dengan berbagai jenis buah lain, sebut saja jeruk, sirsak dan nangka yang sama-sama memiliki kandungan alkohol. Namun para ulama tidak ada yang mengharamkan buah durian dan buah lain yang mengandung alkohol.

Dalam Al-Qur’an maupun Al-Hadits, yang disebut Khamar dan diharamkan secara tegas itu adalah minuman. Sedangkan buah durian bukan jenis minuman. Mengonsumsi apapun, kalau bukan minuman, meskipun mengandung alkohol, apalagi itu buah durian masih alami tidak melalui proses pengolahan apapun, maka pada dasarnya halal.

Meskipun halal, tetapi makan durian juga tidak boleh berlebihan, apalagi sengaja sampai membuat mabuk. Jika demikian maka hal ini dianggap berlebihan dan melampaui batas. Jadi meskipun halal, tetaplah makan sesuai kebutuhan. Apapun yang berlebihan pasti akan berdampak buruk.

Manfaat Durian

Durian dikenal sebagai buah yang memiliki aroma cukup menyengat. Buah ini kaya akan nutrisi, vitamin, dan mineral. Untuk itulah, durian dikenal menjadi salah satu buah yang digunakan dalam pengobatan tradisional.

Dalam satu buah durian memiliki berat hampir 602 gram dan merupakan sumber energi yang baik.

Buah durian sebanyak 100 gram menghasilkan sekitar 147 Kkal energi, yang merupakan sekitar 7% dari anjuran asupan harian.

Dalam durian juga ditemukan sekitar 44 senyawa aktif yang memicu bau durian yang menyengat. Namun, senyawa ini juga memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan.

  • Baik untuk pencernaan
  • Mencegah Penyakit Jantung
  • Mencegah Diabetes
  • Mencegah Kanker
  • Mengobati Penyakit Disfungsi Seksual
  • Menjaga Kesehatan Tulang
  • Mencegah Anemia
  • Mengobati Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)

KA For GAEKON