Kepiting Raja Alaska atau Alaskan King Crab merupakan salah satu makan laut yang memiliki harga tinggi. Bahkan kepiting ini bukanlah makanan yang mudah ditemui di toko kecil, pasar, bahkan sembarang restoran. Bukan hanya harga dagingnya yang tinggi, gaji nelayan penangkapnya pun juga terbilang fantastis. Menurut Alaska Fishing Employment Center, nelayan di industri penangkapan Kepiting Raja Alaska dapat menghasilkan antara US$20.000 atau sekitar Rp290 juta (kurs Rp14.500) dan US$50.000 atau Rp725 juta selama tiga bulan musim Kepiting Raja Alaska.
Sekilas Tentang Kepiting Raja Alaska
Alaskan King Crab adalah kepiting raksasa yang memiliki habitat asli di kawasan Samudera Pasifik Utara. Kepiting ini ada tiga jenis, yaitu Kepiting Raja Merah, Kepiting Raja Biru, dan Kepiting Raja Emas. Alaskan King Crab memiliki ciri-ciri rentang kaki yang dapat mencapai 150 cm dan kakinya berjumlah lima pasang. Kepiting ini dapat tumbuh hingga karapas (cangkang yang menutupi punggung) mencapai panjang 28 cm. Kepiting ini juga memiliki perut yang khas, yaitu berbentuk kipas dan terselip di bagian bawah belakang cangkang. Bobot kepiting ini dapat mencapai 9 kg.
Alasan Kepiting Raja Alaska Mahal
- Sulit Didapatkan
Pasokan untuk Kepiting Raja Alaska sangat sedikit. Hal itu diakibatkan karena kepiting ini hanya berkembang biak dengan baik di daerah tertentu saja. Mereka berkembang biak dengan baik di lingkungan yang dingin. Sedikitnya daerah tempat kepiting ini berkembang biak mengakibatkan budidaya kepiting ini terhambat, dan pada akhirnya harganya menjadi lebih tinggi karena tak mampu memenuhi permintaan. Kepiting Raja Alaska juga harus berusia minimal 7 hingga 9 tahun sebelum siap dipanen.
- Nelayan Bertaruh Nasib
Memanen Kepiting Raja Alaska bukan pekerjaan yang mudah. Nelayan harus berlayar ke perairan yang dalam dan beku. Tidak banyak nelayan yang dapat bertahan bedada di posisi sedingin itu untuk waktu yang lama. Hal itu menyebabkan kepiting yang didapatkan juga sedikit. Kepiting ini juga berbahaya dan dapat memotong jari manusia jika tidak berhati-hati. Penyebab paling umum kematian nelayan adalah tenggelam karena laut yang ganas, hipotermia, atau terlempar ke laut setelah terperangkap di kandang baja yang digunakan untuk menangkap kepiting.
- Proses Transportasi
Kepiting Raja Alaska paling baik dinikmati saat kondisi segar. Hal ini menjadi sebuah masalah untuk proses transportasinya. Meskipun lingkungan tempat mereka didapatkan dingin, perjalanan berjam-jam membutuhkan metode pengawetan khusus agar kepiting ini tetap segar. Hal ini membuat dibutuhkan banyak tenaga dan upaya agar kepiting ini sampai dengan kualitas terbaik ke konsumen.
Alasan Konsumen Memilih Kepiting Raja Alaska
- Tekstur dan Rasa
Tekstur daging bagian kaki Kepiting Raja Alaska lebih halus dan lembut daripada kepiting lainnya. Rasa dagingnya juga manis, sehingga unik dan berbeda dari rasa daging kepiting lainnya.
- Ukuran
Ukuran Kepiting Raja Alaska sangat besar, bahkan menjadi spesies kepiting terbesar di belahan bumi timur. Karena ukuran kakinya yang besar, kepiting ini dapat menghasilkan potongan daging kaki yang besar pula. Potongan daging kaki adalah yang paling dicari dari kepiting.
- Kandungan Gizi
Kepiting Raja Alaska kaya akan protein berkualitas tinggi yang dapat memperbaiki dan membangun kembali otot. Daging kepiting ini juga mengandung asam lemak omega-3 yang dapat mengurangi peradangan dan memperkuat kesehatan jantung. Daging Kepiting Raja Alaska mengandung sekitar 100 kalori dan 19 gram protein per 100 gram daging. Lemak yang ada di daging kepiting ini juga merupakan lemak tak jenuh, sehingga menyehatkan bagi jantung.
Gimana nih Gaekoners? Kalian lebih tertarik jadi penikmat daging Kepiting Raja Alaska atau jadi nelayan yang menangkap nih?
FT for GAEKON