Kucing Emas Asia: Buta Ketika Lahir

0
5eeaf89989eaa.jpg (750×500)
https://www.kompas.com/sains/read/2020/06/18/133200923/mengenal-kucing-emas-spesies-langka-yang-masuk-perangkap-babi?page=all

Kucing emas merupakan salah satu kucing hutan dan masih satu famili dengan harimau, yaitu Felidae. Selain kucing emas, kucing hutan terdiri atas harimau, macan tutul, dan macan dahan. Ukuran kucing emas sedikit lebih kecil dari macan dahan, namun lebih besar dari kucing kampung. Layaknya harimau, kucing emas merupakan hewan yang dapat berburu dan memanjat dengan baik.

Fakta Kucing Emas Asia

  • Memiliki Sebutan Kucing Api

Kucing emas Asia di Thailand disebut sebagai kucing api karena menurut legenda, membawa bulu kucing ini dapat melindungi diri dari harimau. Sedangkan membakar kulit kucing ini dapat mengusir harimau.

  • Buta Ketika Lahir

Kucing emas Asia ternyata buta ketika lahir. Mereka baru dapat melihat sekitar 6 hingga 12 hari setelah lahir. Namun bulu mereka saat lahir tidak berbeda dengan bulu mereka saat dewasa.

Ciri Kucing Emas Asia

Jika dibandingkan dengan kucing kampung, kucing emas memiliki ukuran dan suara yang berbeda, hingga sering dikira anak harimau. Walaupun namanya kucing emas, kucing ini memiliki warna bulu beraneka ragam, seperti emas kecoklatan, cokelat, hitam, merah rubah, dan abu-abu. Kucing emas Asia memiliki garis putih dan hitam memanjang dari mata hingga ke leher. Di bagian bawah perut, kaki bagian dalam, dan bawah ekor biasanya berwarna putih. Kucing emas memiliki garis tebal berwarna putih di masing-masing pipinya dengan hidung berwarna cokelat dan dua garis cokelat yang membujur ke belakang pada bagian dahinya. Tepi mata dan hidung kucing emas berwarna putih kekuningan.

Kucing emas biasanya memiliki berat tiga kali lipat dari kucing rumahan. Beratnya dapat mencapai 9 hingga 16 kilogram dengan panjang sekitar 66 hingga 105 cm. Ekornya berukuran 40 hingga 57 cm dengan tinggi bahu 56 cm.

Habitat Kucing Emas Asia

5eeafcd2c09fa.png (780×390)
https://www.kompas.com/sains/read/2020/06/18/133200923/mengenal-kucing-emas-spesies-langka-yang-masuk-perangkap-babi?page=all

Kucing emas Asia (Catopuma. temminckii) mudah ditemui di wilayah tropis dan subtropis Asia barat daya, seperti di China, India, Semenanjung Melayu, Thailand, Vietnam, dan Indonesia. Habitat kucing emas adalah di dataran tinggi dan hutan. Mereka biasa hidup di padang rumput, hutan, dan kebun. Tanda keberadaan kucing emas dapat diketahui dari bekas cakaran yang ada pada batang pohon. Mereka juga terkadang meninggalkan bekas urin dan feses.

Dimana Kucing Emas Bisa Ditemukan di Indonesia?

Persebaran kucing emas di Indonesia adalah di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Taman Nasional Kerinci Seblat, Taman Nasional Gunung Leuser, dan Taman Nasional Way Kambas. Pada tahun 2018 dan tahun 2020 terdapat laporan kucing emas terjerat perangkap babi milik warga di daerah Aceh Barat.

Cara Berburu Kucing Emas

Kucing emas merupakan kucing predator teritorial yang cenderung aktif di siang hingga sore hari. Namun mereka juga terkadang mencari mangsa pada malam hari. Kucing ini memiliki kemampuan mengejutkan mangsa dengan menyergapnya dari belakang atau dari samping. Kucing emas biasa memburu hewan yang lebih kecil dari tubuhnya seperti ular kecil, tupai, burung, dan kelinci. Namun Taman Nasional Semenanjung Malaysia, melaporkan bahwa kucing emas juga memangsa monyet dan kancil.

Status Kucing Emas

Badan Konservasi Dunia, IUCN (International Union for Conservation of Nature) pada tahun 2014 mengkategorikan kucing emas sebagai hampir terancam punah. Mereka termasuk dalam daftar jenis satwa yang dilindungi sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.106 tahun 2018. Status kucing emas menjadi hampir punah akibat pembukaan lahan, kebakaran hutan, dan perburuan liar. Kucing emas biasa diburu untuk diambil kulit dan tulangnya untuk dijadikan obat tradisional.

 

Kucing emas Asia merupakan salah satu kucing liar langka yang terdapat di Asia. Kucing ini dinamai dari nama pakar ilmu hewan asal Belanda yaitu Coenraad Jacob Temminck yang pertama kali mendeskripsikannya pada tahun 1827. Kalau Gaekoners ketemu kucing ini, lebih merasa takut atau gemas nih?

 

FT for GAEKON