Mungkin sedikit asing apabila mendengar kata ‘Jerboa’. Apalagi jika sudah melihat bentuknya, pasti akan semakin bingung hewan apakah ini. Bentuk jerboa mirip dengan tikus, kelinci dan kanguru. Hewan ini dapat ditemukan di Afrika Utara dan Asia Timur.
Dibilang mirip tikus, namun kakinya panjang seperti kanguru. Ketika dibilang mirip kanguru, jerboa memiliki telinga seperti kelinci. Namun sebenarnya, melansir dari Cultura Colectiva Plus, hewan imut Egyptian Jerboa ini termasuk ke dalam spesies sejenis tikus.
Bagaimana, sudah bisa membayangkan uniknya jerboa? Kemunculan hewan aneh memang selalu membuat penasaran banyak orang. Agar tidak semakin penasaran, berikut fakta-fakta mengenai Jerboa, dikutip GAEKON dari IDNTimes.
- Jerboa biasanya di daerah gurun
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, jerboa biasanya dapat ditemukan di daerah gurun. Melansir dari animalia.bio, kebanyakan jerboa memang hanya dapat ditemukan di daerah berupa gurun yang dingin dan panas seperti Arab, Asia Timur, dan Afrika Utara. Hewan ini masih tergolong langka. Habitatnya yang terancam hilang dan serangan penyakit atau parasite adalah penyebab kelangkaannya.
- Jerboa termasuk hewan mungil, dan panjang umur
Jerboa memiliki tubuh yang mungil. Hal ini membuatnya lebih mudah bergerak dengan cepat. Wajahnya yang imut, membuat banyak orang gemas dan ingin memeliharanya. Panjang jerboa dari kepala hingga tubuh hanya berkisar 2-6 inci. Berat badan mereka rata-rata hanya berkisar 1 ons atau kurang dari 1 ons. Meskipun kecil dan mungil, namun usia hidup jerboa terbilang sangat panjang. Mereka bisa melahirkan sekitar 2-6 anak setelah hamil selama 25-35 hari dan dapat bertahan hingga mencapai usia 6 tahun.
- Jerboa termasuk hewan omnivora
Jerboa mirip seperti tikus yaitu jenis hewan omnivora. Kebanyakan mereka memakan tanaman, kumbang dan serangga kecil. Jerboa biasanya mencari mangsa pada malam hari.
- Jerboa memiliki fungsi tubuh yang unik
Tubuh dan bentuknya yang mirip dengan tiga hewan, tikus, kelinci dan kanguru ini semakin menambah keunikan jerboa. Melansir dari desertusa.com, berikut fungsi dari beberapa bagian tubuh jerboa.
- Tengkorak, jerboa memiliki tengkorak yang dilengkapi dengan hidung yang kuat. Hal ini dapat mereka manfaatkan untuk penyesuaian dalam menggali terowongan.
- Mata, jerboa memiliki mata yang besar dan berguna untuk melakukan aktivitas nokturnal.
- Telinga, jerboa memiliki telinga yang berbentuk seperti telinga tikus. Namun sebagian dari mereka juga memiliki telinga yang besar seperti telinga kelinci. Telinga ini membuat jerboa ditetapkan sebagai salah satu hewan dengan pengdengaran yang tajam, terlebih untuk menghindari pemangsa berupa burung hantu kecil.
- Gigi, jerboa memiliki gigi seri seperti pahat melengkung. Giginya ini berfungsi untuk memakan tanaman yang bertekstur keras.
- Kumis, jerboa memiliki kumis yang panjang. Kumisnya ini berguna sebagai sensorik untuk merasakan lingkungan di sekitarnya secara langsung terutama saat berada di kegelapan.
- Bulu, Tubuh jerboa dibalut dengan bulu-bulu yang panjang dan halus. Warna bulu di sekujur tubuh jerboa terlihat mirip dengan warna pasir, yaitu gelap di bagian atas dan terang di bagian bawah. Hal ini dapat dimanfaatkan jerboa untuk mengecoh musuhnya.
- Kaki Depan, jerboa memiliki ukuran kaki depan yang kecil. Hal ini sangat cocok untuk kegiatan menggali lubang dan mengurus makanan.
- Kaki Belakang, jerboa memiliki kaki belakang empat kali lebih besar dari kaki depan. Kakinya yang panjang ini menjadi salah satu ciri khas jerboa, sehingga ia dapat melompat sejauh 3 meter dan mampu berlari kencang secepat 24 kilometer per jam.
- Ekor, jerboa memiliki ekor yang berguna untuk menyeimbangkan diri saat melompat dan sebagai penyangga ketika duduk tegak lebih panjang daripada kepala dan tubuh. Di ujung ekor tersebut terdapat sekelompok rambut berwarna putih.
- Rumah jerboa berupa lubang
Untuk mendukung aktivitasnya di senja hari, jerboa mempunyai rumah berupa lubang. Saat siang hari, mereka akan berlindung di lubang tempat mereka tinggal sedangkan di malam hari yang udaranya dingin mereka justru meninggalkan lubang tersebut.
Jerboa akan membuat terowongan di daerah bukit saat musim hujan. Hal ini dikarenakan untuk mengurangi risiko terkena banjir. Sedangkan saat musim panas, jerboa biasanya akan membuat “pintu darurat” yang tidak terhalang dengan kuat untuk mencegah udara yang masuk. Menurut beberapa ahli, pintu darurat pada terowongan itu dibuat supaya mereka dapat melarikan diri dari para predator dengan cepat.
Terowongan yang dibuat oleh jerboa ini dibagi menjadi dua jenis, sementara dan permanen. Berbeda dengan hewan lain yang akan menyediakan cadangan makanan, makhluk soliter yang hidup menyendiri ketika dewasa tersebut lebih memilih untuk berhibernasi saat musim dingin dan tidak mencari persediaan makanan lagi.
KL For GAEKON