Sebagai Presiden Republik Indonesia terpilih, Prabowo Subianto berjanji akan mengevakuasi sejumlah 1.000 rakyat Palestina di Gaza yang terdampak serangan Israel.
Wacana merespon Nasib rakyat Palestina itu ia ungkap ke hadapan audiens internasional, di IISS Shangri-La Dialogue 2024 di Singapura, Sabtu (1/6/2024).
Realisasi rencana Prabowo tersebut dimulai dari mengerahkan tenaga medis untuk mengoperasikan rumah sakit lapangan di Gaza.
Namun rencana baik Prabowo tersebut tidak mendapat persetujuan 100%. Banyak pihak-pihak yang tidak setuju.
Salah seorang pengguna media sosial mengeluhkan bahwa pemerintah Indonesia terlalu sibuk menampung rakyat dari negara lain namun tak memperhatikan nasib warganya sendiri.
“Keren ini. Rohingya ditampung, Gaza ditampung,” ketik warganet dengan nada sarkas.
“Rakyat sendiri menghadapi harga beras naik, BBM naik, UKT naik, Sembako naik, transport naik, cicilan naik, pajak naik, potongan Tapera, potongan BPJS kesehatan, potongan ketenagakerjaan, terjerat pinjol,” lanjut warganet itu.
“Jangan-jangan rakyat juga disuruh bayarin BPJS dan tapera buat mereka nih. Keren sekali ya?,” tulis warganet.
Namun, masih ada juga yang iba melihat Nasib rakyat Palestina dengan turut mendukung kebijakan Prabowo.
“Miskin bukan berarti nggak punya rasa solidaritas kali. Kita lepas dari penjajahan juga bukan semata karena perjuangan kita sendiri, tapi solidaritas dunia internasional,” tegas warganet yang membela.
KA For GAEKON
