Pembawa acara kondang, Raffi Ahmad hendak membuat beach club di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Namun proyek barunya itu justru kini menjadi perbincangan banyak pihak, salah satunya kritik dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI).
WALHI menyebut beach club itu nantinya akan dibangun di kawasan Bentangan Alam Karst (KBAK) Gunungsewu. WALHI menilai proyek itu bakal menabrak Permen ESDM nomor 17 tahun 2012 tentang KBAK.
“Pembangunan yang rencananya dibangun dengan luas 10 hektare tersebut dibangun di atas wilayah Kawasan Bentangan Alam Karst (KBAK) Gunungsewu bagian timur. Padahal dalam Permen Nomor 17 tahun 2012, Kawasan Bentang Alam Karst merupakan kawasan lindung geologi sebagai bagian kawasan lindung nasional. Artinya, pemanfaatannya tidak boleh berpotensi merusak kawasan bentang alam karst,” tulis rilis tersebut pada Kamis (21/12).
WALHI menilai pembangunan wisata milik Raffi Ahmad itu kemungkinan akan merusak wilayah batuan karst serta daya tampung dan dukung air. Selain itu, WALHI menyebutkan wilayah KBAK tersebut merupakan zona rawan banjir dan amblesan tinggi.
“Dengan luasnya pembangunan beach club milik Raffi Ahmad tersebut tidak menutup kemungkinan akan merusak wilayah-wilayah bebatuan karst di sekitarnya. Hancurnya bukit karst dapat menimbulkan rusaknya daya tampung dan daya dukung air,” jelas WALHI.
Tak hanya itu, muncul juga petisi di change.org mengenai rencana Raffi Ahmad membuat beach club di lahan konservasi tersebut.
Petisi itu dibuat oleh Muhammad Raafi. Hingga saat ini, sudah lebih dari 20 ribu orang yang menandatangani petisi tersebut.
Dalam petisi itu dijelaskan bahwa akan adanya dampak negatif yang begitu besar di kawasan tersebut, salah satunya adalah kekeringan.
“Kalau resort itu dibangun, pastinya yang banyak dapat keuntungan adalah investor dan pengusaha. Masyarakat cuma dapat yang nggak enaknya aja,” ungkapnya.
Selain di situs itu, penolakan juga mulai terlihat di Instagram. Lebih dari 6 ribu orang mengunggah stories berisi kampanye petisi itu.
Kini, posisi Raffi Ahmad yang Tengah menunaikan ibadah Haji sontak terusik. Lewat akun instagramnya @raffinagita1717, Raffi memberikan pernyataan dari Makkah terkait penolakan proyeknya itu.
“Pada momen ini saya ingin menyampaikan pernyataan terkait berita yang sedang ramai dibicarakan terkait proyek di Gunungkidul. Saya sebagai warga negara Indonesia yang taat hukum saya juga mengerti terdapat beberapa kekhawatiran masyarakat terkait proyek ini yang belum sejalan dengan peraturan yang berlaku,” ucap Raffi.
Raffi mengaku bahwa dirinya akan segera menarik diri dari proyek tersebut. Menurutnya, bisnis yang dilakukan tak akan dilancarkan begitu saja jika tidak sesuai peraturan yang berlaku di Indonesia.
“Dengan ini saya menyatakan akan menarik diri dari keterlibatan proyek ini. Bagi saya, apa pun yang saya lakukan dalam bisnis-bisnis saya ini, wajib sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia terutama harus dapat memberikan manfaat yang baik untuk masyarakat Indonesia,” tegas Raffi Ahmad.
KA For GAEKON