Reog Ponorogo: Kesenian yang Memukau Istana Negara

0
atraksi-reog-ponorogo-warnai-upacara-17-agustus-di-istana-negara-efr.jpg (732×488)
https://nasional.sindonews.com/

Reog Ponorogo adalah sebuah kesenian asal Ponorogo yang bercerita mengenai perang antara Kerajaan Kediri dengan Ponorogo akibat Singabarong (Raja Kediri) tidak merestui putrinya, Dewi Ragil Kuning dilamar oleh Klono Sewandono (Raja Ponorogo). Penampilan Reog Ponorogo diawali dengan 3 tarian pembukaan berturut-turut oleh pemeran Warok, Jathil, dan Bujang Ganong, dengan penampilan Klono Sewandono sebagai adegan inti.

Barongan akan tampil sebagai sajian penutup Tari Reog. Penarinya akan mengenakan caplokan (kepala singa) yang dihiasi dengan Dadak Merak. Tari Reog telah dikenal secara luas di dunia dan sering tampil di berbagai negara seperti, Rusia, Azerbaijan, Libanon, Korea Selatan, Amerika, Jerman, Australia, Filipina, dan Singapura.

Seni pertunjukan Reog Ponorogo merupakan salah satu tradisi masyarakat Ponorogo yang masih hidup di masyarakat dan sering dilakukan untuk mempererat tali silaturahmi. Kesenian ini mulanya bernama “Barongan” dan dibawa oleh Ki Ageng Suryongalam yang berasal dari Bali. Sehingga tidak heran jika Reog Ponorogo mirip dengan kesenian Barong dari Bali.

Pementasan Reog Ponorogo mulai muncul sejak tahun 1920 hingga saat ini. Pada zaman kolonial Belanda dan masa penjajahan Jepang, Reog Ponorogo dianggap sebagai kesenian yang merugikan hingga dilarang karena dianggap dapat memobilisasi massa. Eksistensinya yang mengandung nilai-nilai historis, filosofis, religious, kreatif, dan edukatif menjadikan Reog Ponorogo sebagai hiburan rakyat yang legendaris.

Ragam Komposisi dalam Reog Ponorogo

Reog Ponorogo memiliki beberapa komponen, yaitu Jathil atau pasukan berkuda, Bujang Ganong atau Patih Pujangga Anom, Klono Sewandono atau Raja Klono, Warok, dan Singo Barong. Masing-masing komponen memiliki makna masing-masing.

  • Warok

Warok dalam falsafah setempat diartikan sebagai orang yang sudah sempurna dalam laku hidupnya dan sampai pada pengendapan batin. Warok juga berasal dari kata “wewarah” yang berarti orang yang mempunyai tekad suci, memberikan tuntunan, dan perlindungan tanpa pamrih. Untuk menjadi Warok, seseorang harus benar-benar menguasai ilmu baik lahir maupun batin.

  • Jathil

Jathil menggambarkan ketangkasan prajurit berkuda yang sedang berlatih di atas kuda. Tarian ini dilakukan secara berpasangan. Jathil pada mulanya ditarikan oleh “gemblak”, yakni sebutan untuk laki-laki yang halus, berparas tampan, atau mirip dengan wanita cantik. Gerak tarinya pun cenderung feminin.

  • Bujang Ganong

Bujang Ganong atau Patih Pujangga Anom adalah salah satu tokoh yang lincah, kocak, sekaligus mempunyai keahlian dalam seni bela diri. Bujang Ganong digambarkan sebagai seorang patih muda yang secara fisik buruk rupa, namun cekatan, berkemauan keras, cerdik, jenaka, dan sakti. Topeng Bujang Ganong berwarna merah menyala dengan mata khas melotot, hidung besar, dan gigi menonjol.

  • Klono Sewandono

Klono Sewandono atau Raja Klono adalah sosok raja sakti yang memiliki pusaka andalan berupa cemeti yang dikenal dengan Pecut Samandiman.

  • Singo Barong

Singo Barong adalah tokoh dan penari berkepala macan dengan hiasan merak dan tampil paling dominan pada kesenian Reog Ponorogo. Bagian-bagian topengnya terdiri dari kepala harimau (caplokan), terbuat dari kerangka kayu, bambu, rotan yang ditutup dengan kulit macan gembong atau harimau jawa. Ada juga dadak merak, yakni kerangka yang terbuat dari bambu dan rotan sebagai tempat menata bulu merak.

Babak dalam Reog Ponorogo

  1. Babak pertama

Babak pertama menampilkan tarian jaranan atau jathilan, diikuti para prajurit yang menggambarkan latihan perang.

  1. Babak kedua

Babak kedua menampilkan tokoh Singo Barong menari dan menunjukkan tingkah laku layaknya harimau. Singa Barong digambarkan bersifat agresif, atraktif, hingga kerap mengangkat para penari.

  1. Babak ketiga

Babak ketiga menceritakan Bujang Ganong muncul untuk berperang melawan Singo Barong. Perang ini dimenangkan oleh Bujang Ganong sehingga Singo Barong kini menjadi pengikutnya.

  1. Babak keempat

Pada babak keempat sekaligus terakhir menyuguhkan Klana Sewandono yang muncul untuk menari tunggal. Tarian itu lalu diikuti kehadiran Bujang Ganong mempersembahkan Singo Barong.

Kesenian Reog Ponorogo diiringi seperangkat gamelan dengan lantunan sejumlah tembang. Beberapa di antaranya yatu Ponoragan, Sampak, Obyok, hingga Kebo Giro. Terdapat juga beberapa lagu selingan yang kerap dimainkan, seperti Ijo-ijo dan Walang Kekek.

Reog Ponorogo yang merupakan salah satu kesenian terkenal di Indonesia berhasil memukau saat ditampilkan di Istana Negara pada saat upacara Kemerdekaan Republik Indonesia ke-77. Sebagai warga negara Indonesia, sudah sepantasnya kita mengenal budaya Indonesia. Semoga dengan penampilan beragam budaya di Istana Negara, kita sebagai warga negara Indonesia semakin cinta dan mengenal budaya Indonesia ya Gaekoners.

FT for GAEKON