Pada abad ke-11 seorang wanita Jepang yang bernama Murasaki Shikibu menulis “The Tale of Genji,” sebuah cerita 54 bab tentang rayuan sopan. Tulisan ini kemudian diyakini sebagai novel pertama di dunia. Lebih dari 1000 tahun kemudian, novel masih menjadi bacaan yang diminati di seluruh dunia. Apakah sebenarnya manfaat saat kita membaca buku? Membaca buku dapat bermanfaat bagi Kesehatan fisik dan mental. Manfaat itu dapat bertahan seumur hidup.
Berikut adalah beberapa manfaat membaca buku:
- Membaca buku memperkuat otak
Peneliti telah melakukan pemindaian MRI dan mengonfirmasi bahwa membaca malibatkan jaringan sirkuit dan sinyal yang kompleks di otak. Pemindaian otak menunjukkan selama periode membaca dan berhari-hari sesudahnya, konektivitas otak meningkat. Terutama di korteks somatosensori, yaitu bagian otak yang merespon sensasi fisik seperti gerakan dan rasa sakit.
- Meningkatkan kemampuan berempati
Penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang membaca fiksi sastra menunjukkan kemampuan yang lebih tinggi untuk memahami perasaan dan keyakinan orang lain. Para peneliti menyebut kemampuan ini sebagai “teori pikiran” yang penting untuk membangun, menavigasi, dan memelihara hubungan sosial.
- Membangun kosakata
Peneliti telah menemukan bahwa siswa yang membaca buku secara teratur mulai dari usia muda secara bertahap akan mengembangkan kosakata yang besar. Kosakata yang besar akan memengaruhi banyak bidang kehidupan, diantaranya skor pada tes penerimaan perguruan tinggi dan peluang kerja.
- Membantu mencegah penurunan kognitif yang terkait dengan usia
The National Institute on Aging merekomendasikan membaca buku dan majalah sebagai cara untuk menjaga pikiran seiring dengan bertambahnya usia. Penelitian juga menunjukkan bahwa manula yang membaca dan memecahkan masalah matematika setiap hari akan mempertahankan dan meningkatkan fungsi kognitif.
- Mengurangi stress
Tahun 2009 sekelompok peneliti mengukur efek yoga, humor, dan membaca pada tingkat stress siswa dalam menuntut program ilmu Kesehatan di Amerika Serikat. Hasilnya adalah membaca selama 30 menit berperan dalam menurunkan tekanan darah, detak jantung, dan perasaan tertekan secara psikologis.
- Berperan membuat tidur menjadi nyenyak
Dokter di Mayo Clinic menyarankan membaca sebagai bagian dari rutinitas tidur yang teratur. Untuk hasil terbaik, hendaknya memilih buku cetak. Hal tersebut karena jika membaca di layer akan menyebabkan tetap terjaga dan menghasilkan efek kesehatan lain yang tidak diinginkan. Dokter juga menyarankan untuk membaca selain di kamar tidur.
- Membantu meringankan gejala depresi
Filusuf Inggris Sir Roger Scruton pernah menulis, “Penghiburan dari hal-hal imajiner bukanlah penghiburan imajiner”. Orang dengan depresi sering merasa terisolasi dan terasing dari orang lain. Perasaan tersebut bisa dikurangi oleh buku.
- Membantu hidup lebih lama
Studi kesehatan dan pension jangka panjang mengikuti kohort dari 3.635 peserta dewasa untuk jangka waktu 12 tahun dan menemukan bahwa pembaca buku bertahan sekitar 2 tahun lebih lama dari yang tidak membaca buku atau yang membaca majalah dan bentuk media lainnya. Studi ini juga menyimpulkan bahwa orang yang membaca lebih dari 3,5 jam setiap minggu memiliki kemungkinan 23 persen untuk hidup lebih lama daripada yang tidak membaca sama sekali.
RM BTS Hobi Membaca Buku
BookDB sebagai cabang sastra Interpark, situs belanja online terkemuka di Korea mengungkapkan daftar bacaan RM. Daftar ini terdiri dari semua buku yang telah dia sebutkan dan/atau terlihat dibaca sejauh ini. BookDb menjelaskan bahwa bacaan RM mencakup spektrum genre yang luas. Mulai dari novel fiksi, puisi, klasik, hingga buku pengembangan diri. RM tampaknya memahami dan menghargai bagaimana buku dapat memberi inspirasi dan kreatifitas.
Berikut daftar bacaan RM BTS menurut BookDB:
Non-Fiksi
- 11PM, One Bite Elephant by Hwang Kyung Shin
- Days At The Small Store Buying Happiness With Coins by Lee Me Kyeoung
- When Breath Becomes Air by Paul Kalanithi
- I Want to Die But I Want to Eat Tteokpokki by Baek Se Hee
- I’m Glad to Live Like Bonobono by Kim Sin Hoi
Fiksi
- Norwegian Wood, Kafka on the Shore, 1Q84, Killing Commendatore by Haruki Murakami
- Almost Transparent Blue by Ryū Murakami
- Snakes and Earrings by Hitomi Kanehara
- Kitchen by Banana Yoshimoto
- The Unbearable Lightness of Being by Milan Kundera
- Me Before You by Jojo Moyes
- Human Acts: A Novel by Han Kang
- Kim Ji-young, Born 1982 by Cho Nam Ju
- The Hitchhiker’s Guide to the Galaxy by Douglas Adams
- Stories of Your Life and Others by Ted Chiang
Puisi
- For This Short While, We From Some Star, Dear Daffodils by Jung Ho Seung
- If I Knew Then What I Know Now, Love As If You’ve Never Been Hurt by Ryu Shiva
- Seoul-Si by Ha Sang Wook
Klasik
- The Stranger by Albert Camus
- Demian by Hermann Hesse
- The Metamorphosis by Franz Kafka
- 1984 by George Orwell
- Nature by Ralph Waldo Emerson
Lainnya
- Broad And Shallow Knowledge for Educated Conversations by Chae Sa Jang
- How To Live by Rhyu Si Min
- Justice: What’s the Right Thing to Do? by Michael J. Sandel
- Breaking Out of the “Man Box”: The Next Generation of Manhood by Tony Porter
- The Noonday Demon: An Atlas of Depression by Andrew Solomon
- Don’t Take It Personally by Barbel Wardetzki
- Art in Literature by Kim Tae Jin
- Basic Writings of Nietzsche by Friedrich Nietzsche
- Music: A Very Short Introduction by Nicholas Cook
- A Bigger Message: Conversations with David Hockney by Martin Gayford
- Denken wie Einstein by Theresa Bäuerlein (Translated in Korean)
FT for GAEKON