Sejarah Tari Pendet, Tarian Sakral di Bali

0
Tari Pendet
Sumber Foto: Gramedia

Gaekon.com – Tari Pendet merupakan kesenian Bali yang tak kalah menarik dengan Tari Kecak. Tarian ini memiliki dua fungsi yakni sebagai tari wali yang dipentaskan saat upacara keagamaan, dan sebagai tari balih-balihan yang dipentaskan dalam prosesi penyambutan.

Menurut sejarahnya, Tari Pendet ini adalah tarian yang paling tua di daerah Bali. Sejak Tahun 1950, Tari Pendet ini sudah ada dan awalnya dilakukan ketika sembahyang di pura-pura.

Melansir dari laman Warisan Budaya Kemdikbud, Tari Pendet ditujukan sebagai bentuk ucapan selamat datang atas turunnya dewa di Bumi.

Tarian ini dibawakan oleh penari wanita berpakaian adat, masing-masing membawa sebuah bokor atau canang sari yang berisi bunga, kewangen dan lain-lain.

Selain itu juga membawa alat-alat upacara lainnya yang dibutuhkan seperti sangku, mangkok perak, kendi dan sebagainya.

Para penari tari pendet menggunakan pakaian adat Bali yang terdiri dari tapih hijau yang bermotif crapcap.

Kemudian mereka juga menggunakan kemben berwarna merah bermotif emas, selendang merah yang diikatkan di pinggang, dan angking kuning bermotif tumbeng.

Uniknya, para penari Tari Pendet ini sebisa mungkin adalah penari wanita yang belum menikah alias gadis. Selain itu bisa juga wanita yang sudah berhenti menstruasi atau sudah mewinten.

Tari Pendet dipimpin oleh seorang pemangku (pemimpin upacara) yang membawa pasepan (pedupaan). Pada bagian akhir, para penari akan meletakkan semua barang bawaan di palingih.

Bunga-bunga yang dibawa oleh setiap penari ini kemudian ditaburkan sebagai simbol Bhatara dan Bhatari (simbol penghormatan).

Menurut Guru Besar ISI Denpasar, Prof Dr I Wayan Dibia, penggagas tarian ini adalah 2 seniman kelahiran Desa Sumerta Denpasar, I Wayan Rindi dan Ni Ketut Reneng.

Keduanya menciptakan Tari Pendet yang dibawakan oleh 4 orang disajikan disejumlah hotel sebagai penyambutan.

Spesialnya lagi, Tari Pendet ini pernah digelar saat Upacara pembukaan Asian Games di Jakarta. Waktu itu Tari Pendet dibawakan secara massal dengan jumlah penari 800 orang.

 

 

KA For GAEKON