Telaga Madiredo: Telaga dengan Segudang Misteri

0
large-snapinsta-app-49933886-2057383931037004-5526167384733231387-n-1080-1-84c57e90817254a1.jpg (730×486)
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2023/04/18/misteri-telaga-madiredo-yang-dipercaya-tempat-mandi-hanoman

Telaga Madiredo adalah sebuah sumber air yang ada di Desa Madiredo, Kabupaten Malang. Sumber air ini kemudian pada tahun 2021 dijadikan destinasi wisata oleh masyarakat setempat. Sumber mata air ini juga dipercaya sebagai petilasan Hanoman atau Kera Putih yang pernah mandi di sini. Hal ini membuat tempat ini masih terkesan ada aura mistis bagi sebagian orang.

Sejarah Telaga Madiredo

Warga setempat meyakini kisah turun temurun tentang munculnya Telaga Madiredo bermula dari sebuah kisah pewayangan dengan lakon Cupu Manik Astogino. Kisah pewayangan ini bercerita tentang tiga saudara bernama Guwarso, Guwarsi, dan Anjani. Mereka kemudian berselisih karena berebut pusaka milik ayah mereka, Cupu Manik Astogino. Pusaka ini memang dikenal memiliki kesaktian yang luar biasa dan dapat mengabulkan segala permintaan pemiliknya. Akhirnya, ayah mereka pun mengetahui perselisihan ini dan memutuskan untuk membuang pusaka tersebut agar perselisihan dapat berakhir.

Pusaka Cupu Manik Astogino dibuang di sumber mata air yang konon disebut Sumber Sumolo. Dengan kesaktian pusaka tersebut, Sumber Semolo yang airnya kecil dalam sekejap menjadi telaga dan diberi nama Madiredo. Tidak menyerah, Guwarsi dan Guwarso tanpa sepengetahuan ayah mereka menyelam dan mencari pusaka itu hingga ke dasar telaga. Tetapi mereka berdua tetap tidak dapat menemukan pusaka tersebut dan malah berubah wujud menjadi manusia kera.

Tidak terima menjadi manusia kera, Guwarsi dan Guwarso kemudian menyiramkan air ke Anjani. Seketika tangan Anjani tumbuh bulu seperti kera. Ayah mereka yang mengetahui kejadian ini kemudian datang ke telaga dan memberikan petuah kepada tiga anaknya. Isi petuahnya adalah anak laki-lakinya yang berubah menjadi kera diberi nama Sugriwa dan Subali, serta diperintahkan untuk tapa ngalong serta tapa kidang. Sedangkan putrinya yang bernama Anjani diperintahkan tapa mangap di telaga itu. Ia ditugaskan untuk melihat niat baik buruknya seseorang saat ritual di telaga. Apabila ada niat buruk maka akan timbul mala (bahaya) dan apabila ada niat baik maka akan mendapatkan hal baik.

Lokasi dan Harga Tiket Masuk

Telaga Madiredo terletak di Dusun Lebo, Desa Madiredo, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Pengunjung harus menempuh perjalanan kurang lebih 1,5 jam dari Alun-alun Kota Malang atau 25 menit perjalanan jika dari Alun-alun Kota Batu. Pengunjung akan dikenakan harga:

  • Rp10.000 untuk tiket masuk wisata
  • Rp10.000 untuk tarif sewa perahu per 15 menit
  • Rp5.000 tarif sewa ban atau pelampung
  • Rp5.000 tarif parkir roda dua
  • Rp10.000 tarif parkir roda empat

Fasilitas

  • Spot foto
  • Kafe
  • Toilet
  • Tempat camping
  • Gazebo
  • Taman bunga
  • Mushola
  • Kolam renang
  • Wahana perahu
  • Warung makan

Nah bagi Gakoners yang ingin mengunjungi Telaga Madiredo, kalian dilarang bermain air dan berenang di sekitar pusaran airnya ya. Hal ini karena pusaran air sumber air ini dipercaya memiliki arus air yang cukup deras.

 

FT for GAEKON