Jakarta – Ada banyak pemicu yang bisa meningkatkan risiko diabetes. Salah satunya kurang tidur malam. Ternyata saat kondisi tubuh kurang tidur, kemampuannya untuk mengatur dan memetabolisme glukosa jadi tak normal.
Orang dengan kadar gula darah tinggi dalam tubuhnya memang biasanya susah tidur di malam hari. Ginjal akan membantu mengeluarkan cairan dalam tubuh menjadi air kencing untuk mengurangi kadar gula darah berlebih.
Sebuah penelitian membuktikan adanya keterkaitan antara kurang tidur dengan risiko diabetes. Penelitian tersebut dikutip GAEKON dari Times of India.
Dalam percobaan, orang dewasa sehat diminta secara sengaja hanya tidur 4 jam saja dalam sehari selama 6 hari berturut-turut. Usai periode percobaan berakhir, mereka diminta untuk mengecek tingkat toleransi glukosa atau kemampuan untuk memecah glukosa.
Hasilnya didapati bahwa kemampuan toleransi glukosa yang dimilki sangat rendah. Atau hampir setara dengan penderita diabetes akut atau orang dengan usia lanjut. Akibatnya, kadar gula darah mereka menumpuk makin banyak dan membuat ginjal mengeluarkannya dalam bentuk urin.
Kesimpulan penelitian tersebut, waktu tidur yang cukup bisa menekan risiko diabetes. Tidur dengan waktu 7-8 jam sehari bisa meningkatkan hormon pertumbuhan dan penurunan hormon aktivasi kortisol. Dengan ini, kadar glukosa dalam tubuh bisa diatur dengan baik.
K For GAEKON