Seorang Tiktoker yang belakangan ini viral karena mengkritik Pemerintah Provinsi Lampung resmi dilaporkan ke Polda Lampung. Tiktoker bernama Bima Yudho Saputro itu dilaporkan oleh warga bernama Ginda Asori. Ia dilaporkan atas kasus dugaan penghinaan. Laporan bernomor: LP/B/161/IV/2023/SPKT/POLDA LAMPUNG tertanggal 13 April 2023 menyebutkan Bima diduga telah melanggar ujaran kebencian yang mengandung SARA. Bima dilaporkan terkait Pasal 28 Ayat 2 UU ITE berkaitan dengan ujaran kebencian yang mengandung unsur SARA terkait kalimat “gue berasal dari provinsi yang satu ini dajjal” yang ia lontarkan di videonya.
Video Kritik yang Dibuat Bima
Bima lewat akun Tiktok pribadinya @awbimaxreborn membuat konten dengan judul “Alasan Kenapa Lampung Gak Maju-Maju”. Konten itu berisi sindiran Bima soal sejumlah sektor di Provinsi Lampung, di antaranya infrastruktur, proyek Kota Baru, Pendidikan, tata kelola birokrasi, dan pertanian. Bima menyebutkan infrastruktur jalanan di Lampung banyak yang rusak dan proyek Kota Baru yang mangkrak sejak lama. Ia juga menyoroti pendidikan di Lampung yang tidak merata, serta ketergantungan akan pertanian namun tak mampu mengontrol harga di masyarakat. Bima sempat menyebut dirinya berasal dari provinsi dajjal sembari menunjuk ke slide Provinsi Lampung. Konten yang diunggah Bima kemudian menjadi viral.
LBH Bandar Lampung Siap Dampingi Bima
Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bandar Lampung menyatakan siap memberikan pendampingan hukum kepada Bima. LBH dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandar Lampung sepakat bahwa pelaporan terhadap Bima melanggar kebebasan berekspresi dan berpendapat dalam demokrasi.
Hotman Paris Ikut Bersuara
Pengacara kondang, Hotman Paris Hutapea ikut memberi tanggapan terhadap kasus Bima. Ia menyatakan siap membantu apabila permasalahan dengan pemerintah Lampung dibawa ke jalur hukum.
“DM saya kalau memang ada masalah. Jangan takut. Hidup hanya sekali (harus punya) nyali. Lihat tuh musuh-musuh gue. Gue tenang, gue senyum, tapi gue lawan pelan-pelan,” ujar Hotman.
Orang Tua Bima Mendapat Intimidasi
Bima yang saat ini tinggal di Australia mengatakan bahwa orang tuanya yang tinggal di Lampung mendapat ancaman dan intimidasi dari berbagai pihak. Ibunya sempat didatangi aparat kepolisian di tempat kerja dan aparat turut meminta sejumlah data pribadinya. Sedangkan ayahnya yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) juga dipanggil oleh Bupati Lampung Timur. Ada pula petugas yang mendatangi rumah Bima untuk meminta ijazah dan rekening yang Bima gunakan di Australia. Petugas beralasan ingin memastikan seluruh biaya kehidupan dan sekolah Bima di Australian murni ditanggung pihak keluarga.
Alasan Polda Lampung Datangi Rumah Bima
Polda Lampung menjelaskan alasan petugas mendatangi rumah orang tua Bima. Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Zahwani Pandra Arsyad mengatakan kedatangan petugas sekadar untuk sambang (ronda). Polisi hanya ingin memastikan kondisi orang tua Bima setelah video yang dibikin Bima viral, untuk mengantisipasi upaya intimidasi dari orang yang tidak senang.
Orang Tua Bima Minta Maaf
Orang tua Bima, Juliman dan Sri Ngatun telah meminta maaf kepada Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi.
“Saya sudah bertemu dengan Wakil Bupati Lamtim yang menyarankan kepada saya untuk meminta maaf kepada Bapak Gubernur Lampung atas video viral Bima. Saya sudah minta maaf kepada Gubernur Lampung, dan dimaafkan. Namun untuk Tindakan hukum tetap berjalan,” ujar Juliman.
Ayah Bima juga membantah informasi tentang intimidasi yang dilakukan oleh anggota Polri dari Polres Lampung Timur.
Bagaimana nih tanggapan Gaekoners mengenai kasus video kritikan Bima tentang kondisi Lampung yang berbuntut panjang ini?
FT for GAEKON
