WNI korban penembakan Aparat Malaysia Bantah serang duluan, Kemenlu akan selidiki lebih lanjut

0

Warga negara Indonesia (WNI) yang selamat dari penembakan oleh personel Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) membantah pihaknya menyerang duluan hingga terjadinya insiden yang menyebabkan satu orang tewas di perairan Malaysia.

Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia Judha Nugraha menyebut bahwa penyerangan dilakukan oleh warga.

“Dalam rilis yang disampaikan oleh Polisi Malaysia dikatakan ada penyerangan yang dilakukan oleh warga kita, namun korban yang selamat membantah penyerangan tersebut,” kata Judha.

Kementerian Luar Negeri akan terus melakukan proses penyelidikan lebih lanjut. Hal ini untuk mengetahui apakah penggunaan kekerasan dan kekuatan hingga mematikan ini sudah sesuai prosedur, atau kah ada penggunaan kekuatan yang berlebihan.

“Keadaan dua korban lainnya sudah stabil, sedangkan dua lainnya masih kritis,” ujarnya.

Korban tewas ditembak personel APMM yakni Basri, jenazahnya dibawa ke Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis.

Sepupu korban bernama Azrai menyebutkan, pihak keluarga telah menerima dengan lapang dada kematian Basri dan korban akan dimakamkan hari ini juga.

Diberitakan sebelumnya, lima WNI yang diduga Pekerja Migran Indonesia (PMI) nonprosedural menjadi korban penembakan oleh APMM. Kejadian ini mengakibatkan satu korban bernama Basri tewas, sedangkan empat lainnya luka-luka.

Kabar kepergian Basri ini mengejutkan pihak keluarga, karena sudah lama tak ada komunikasi dengan korban.

Keluarga mengaku tidak mengetahui kalau korban pergi ke Malaysia untuk bekerja.

“Dia ini bekerja apa di sana kami tidak mengetahui, mungkin dia pulang pergi ke Malaysia, bahkan anaknya sendiri juga tidak mengetahui korban di Malaysia,” ungkap Azrai.

KA For GAEKON