Asal Mula Berdirinya Stasiun Tugu Yogyakarta

0
Yogyakarta
Sumber Foto: Dinas Kebudayaan Yogyakarta

Gaekon.com – Jika kalian pernah naik kereta ke Yogyakarta, rasanya sudah tak asing lagi dengan Stasiun Tugu Yogyakarta.

Stasiun yang sudah dibuka sejak 12 Mei 1887 ini tujuan awalnya untuk kebutuhan pengangkutan hasil bumi dari daerah Jawa Tengah dan sekitarnya yang menghubungkan kota-kota Yogyakarta — Solo — Semarang.

Lokasi Stasiun Tugu Yogyakarta ini berada di Sosromenduran, Gedongtengen, Kota Yogyakarta. Keberadaan bangunan tersebut menjadi landmark atau penanda kawasan yang menonjol.

Sejarah perkeretapian di Indonesia dimulai dari pembangunan rel pertama Semarang-Temanggung pada tanggal 17 Juni 1864 di Desa Kemijen, Semarang.

Pada tahun 1872 jalur kereta api sudah sampai di Yogyakarta, dengan Stasiun Lempuyangan sebagai tempat pemberhentian kereta api.

Stasiun Lempuyangan kemudian dibuka dan diresmikan pada tanggal 2 Maret 1882. Peresmian stasiun ini sekaligus menandakan masuknya kereta api pertama kali di Kota Yogyakarta.

Staats Spoorwegen kemudian membangun stasiun di sebelah barat Stasiun Lempuyangan, yaitu Stasiun Tugu.

Pada awalnya Stasiun Tugu difungsikan sebagai rute persinggahan pengangkutan barang. Kemudian, pada 1905, Stasiun Tugu mulai melayani kereta penumpang.

Pada masa penjajahan kolonial Belanda digunakan oleh para pembesar Belanda sebagai perantara persinggahan dari perjalanan kereta api ke perjalanan darat.

Sementara itu pada masa perjuangan kemerdekaan dan perang melawan penjajah Stasiun Tugu memiliki peran sebagai tempat pemberangkatan dan kedatangan pasukan pejuang kemerdekaan.

Stasiun ini juga menyimpan memori tentang momentum perpindahan Ibukota Republik Indonesia ke Kota Yogyakarta dan juga peristiwa Yogya Kembali.

Melansir dari laman Dinas Kebudayaan Yogyakarta, Stasiun Tugu awalnya dibangun dengan model arsitektur klasik. Pada tahun 1925 stasiun ini mengalami revovasi pada bagian pintu masuk utama atau entrance hall yaitu penambahan tiang persegi berjumlah 8 (delapan) buah di bagian tengah bangunan.

Kemudian pada 1927 hall stasiun diperluas dan fasad direnovasi menjadi bergaya Art Deco dengan bentuk-bentuk geometris dan garis-garis lurus yang memberikan kesan modern dan mewah.

Sampai dengan tahun 2017, Stasiun Tugu dari sisi fungsionalnya merupakan stasiun utama di kota Yogykarta yang menghubungkan ke berbagai jalur kota lainnya.

Stasiun Tugu saat ini sudah menjadi stasiun besar dengan enam jalur kereta yang melayani kereta kelas bisnis dan eksekutif untuk berbagai kota tujuan di Pulau Jawa.

 

KA For GAEKON