AWAS!! Ini Bahaya Pakai Gunting Kuku Bergantian

0
Kuku
Sumber Foto: Tebuireng Online

Gaekon.com – Memotong kuku menjadi hal yang penting lantaran kuku manusia adalah salah satu bagian tubuh yang menyimpan banyak bakteri.

Kuku yang panjang merupakan tempat yang sangat disukai bakteri dan kuman untuk berkembang biak.

Oleh karena itu, kita perlu rutin mencuci tangan dan menggunting kuku supaya tidak memanjang.

Nah, hal yang perlu diingat adalah soal gunting kuku. Tradisi di keluarga kita pasti hanya memiliki 1 gunting kuku, sehingga penggunaannya secara bergantian dengan anggota keluarga lain.

Padahal, walaupun digunakan oleh anggota keluarganya sendiri, menggunakan gunting kuku secara bergantian ini ternyata berbahaya! Pasalnya dapat menyalurkan penyakit. Salah satunya adalah virus hepatitis yang menyebabkan penyakit hepatitis.

Mengutip dari Kompas, Menurut pakar penyakit hati FKUI/RSCM dr. Rino A Gani, Sp PD-KGEH, semua alat-alat yang sifatnya mampu melukai dapat menjadi sarana penularan bila dipakai bergantian dengan penderita hepatitis. Gunting kuku, alat-alat facial, alat-alat cukur, dan sebagainya pun termasuk ke dalamnya.

Untuk diketahui, mengutip dari alodokter, hepatitis adalah peradangan pada hati atau liver. Hepatitis ditandai dengan gejala berupa demam, nyeri sendi, sakit perut, dan penyakit kuning. Kondisi ini bisa berlangsung selama 6 bulan (akut) atau lebih dari 6 bulan (kronis).

Penyebabnya pun bisa berbeda-beda, sesuai dengan jenis hepatitis itu sendiri. Hepatitis A disebabkan oleh infeksi virus Hepatitis A (HAV). Penularan jenis hepatitis ini dapat terjadi melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi virus hepatitis A.

Hepatitis B dapat ditularkan melalui hubungan seksual tanpa alat pengaman dan transfusi darah. Pada kasus yang jarang terjadi, ibu hamil yang terinfeksi virus hepatitis B bisa menularkan virus ini ke janinnya.

Penularan Hepatitis C dapat melalui hubungan seksual tanpa kondom atau penggunaan jarum suntik yang tidak steril.

Sementara untuk hepatitis D disebut jarang terjadi, tetapi bisa menimbulkan masalah kesehatan yang serius.

Seseorang bisa tertular hepatitis D bila memiliki riwayat penyakit hepatitis B. Penularan virus ini bisa melalui penggunaan jarum suntik yang tidak steril atau transfusi darah.

Hepatitis E ditularkan melalui air atau makanan yang terkontaminasi virus ini. Oleh karena itu, hepatitis E mudah menular di lingkungan dengan sanitasi yang buruk.

 

KA For GAEKON