Es cincau adalah salah satu minuman yang populer di Indonesia. Cincau sendiri sering ditambahkan ke dalam berbagai minuman dengan resep yang berbeda-beda. Cincau memiliki tekstur yang sedikit kenyal dan lembut, dengan rasa dan bau yang khas. Rasa cincau tergolong netral dan tawar sehingga cocok untuk menjadi campuran minuman yang manis, mengandung sirup, atau santan.
Asal Mula Cincau
Cincau diyakini berasal dari Tiongkok yang kemudian menyebar ke Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Orang Tiongkok biasa menyebut cincau dengan pinyin xiancao (Bahasa Hokian). Sebutan ini kemudian dalam lidah lokal menjadi cincao atau cincau. Cincau merupakan hasil eksplorasi para perantau Tiongkok yang menemukan tanaman lokal yang dapat menghasilkan gelatin untuk kemudian disajikan dalam bentuk jelly. Untuk menghasilkan 500 liter cincau diperlukan 40 hingga 50 kg daun cincau segar. Cincau bisa tahan 3 hingga 4 hari, bahkan lebih lama jika disimpan di kulkas.
Tanaman Cincau
Curah hujan yang tinggi dan udara di pegunungan merupakan lingkungan yang sesuai untuk tanaman cincau (Mesona spp.). Tanaman perdu ini banyak ditanam di ladang, pekarangan, atau lahan kosong.
Cincau Hitam
Cincau hitam dipercaya memiliki khasiat mampu menurunkan demam, panas dalam, mencegah gangguan pencernaan, dan menurunkan tekanan darah tinggi. Cincau di dalam tubuh dipercaya mampu mengikat gula dan lemak sehingga bermanfaat untuk mencegah diabetes mellitus, jantung, dan stroke.
Untuk memproduksi cincau hitam tidak memerlukan cara yang rumit. Bahannya adalah ranting muda dan daun Mesona palustris yang telah dikeringkan dan dibersihkan. Bahan-bahan itu kemudian direbus dengan panci atau drum selama dua hingga tiga jam, dengan tambahan tepung tapioka dan sedikit abu merang padi (tambahan mineral). Selama proses pemasaka, aduk adonan. Setelah selesai, saring adonan guna memisahkan ampasnya. Lalu tuang ke loyang atau kaleng-kaleng.
Tekstur cincau hitam lebih padat, tegar, dan kokoh. Hal ini membuat cincau hitam sering dicetak dengan berbagai bentuk atau hanya dipotong dadu saja. Dalam suhu kamar, cincau hitam dapat bertahan hingga 4 hari. Cincau hitam biasa dijadikan isian dalam es buah, es campur, minuman cappuccino cincau, atau minuman kemasan grass jelly.
Cincau Hijau
Cincau hijau dipercaya mampu dijadikan obat antiradang, antidemam, antioksidan, membantu pencernaan, serta mengurangi darah tinggi. Bahan produksi cincau hijau adalah Cyclea barbata yang merupakan tumbuhan merambat dan banyak ditemukan di hutan tropis basah Asia Tenggara. Untuk menghasilkan satu liter cincau hijau, dibutuhkan 70 – 80 lembar daun cincau hijau. Remas daun cincau hijau hingga sarinya keluar, lalu saring. Maka akan muncul jelly cincau hijau setelah didiamkan selama sekitar 4 jam. Tidak perlu dimasak, sehingga produksi cincau hijau umumnya menggunakan air matang. Para pembuat cincau hijau saat ini telah menggunakan mesin gilas kecil untuk memudahkan meremas daun cincau hijau.
Tekstur cincau hijau lebih lunak dan lembek, serta rapuh. Dalam suhu kamar, cincau hijau hanya dpaat bertahan selama 2 hari. Biasanya, cincau hijau digunakan untuk minuman dengan kuah santan, saus gula merah, dan es batu.
Pasar Cincau di Indonesia
Banyak industri cincau kecil yang tumbuh di Tenjolaya, yang berada di lereng barat laut Gunung Salak, pada ketinggian 700 mdpl. Bisnis cincau di sini menggeliat sejak Bogor menjadi kawasan penting rantai pasokan hasil pertanian bagi Jabodetabek. Sentra produksi cincau antara lain ada di Bogor, Bandung, dan Tasikmalaya. Di Jawa Tengah, cincau banyak diproduksi di sekitar Solo. Sedangkan di Jawa Timur, cincau yang terkenal adalah cincau Blitar. Cincau di Jawa Tengah dan Jawa Timur sering disebut dengan janggelan.
Cincau di minuman apa nih yang paling sering Gaekoners nikmati selama bulan Ramadhan ini?
FT for GAEKON
