Rumah tradisional di tiap daerah dalam satu negara saja berbeda, apalagi di tiap negara. Kali ini Gaekon akan mengajak Anda untuk mengenal secara singkat tentang rumah tradisional Korea Selatan. Rumah tradisional Korea Selatan bernama Hanok. Yuk simak penjelasannya di bawah ini ya.
Sekilas Tentang Hanok
Hanok adalah budaya perumahan unik yang dapat mengatasi hawa panas dan dingin pada saat bersamaan di dalam lingkungan alam Korea Selatan. Seperti yang kita ketahui, Korea Selatan memiliki empat musim yang berbeda. Hanok memiliki sistem penghangat lantai di mana api akan dinyalakan dan ruangan akan menjadi hangat secara keseluruhan melalui lantai. Terdapat juga daecheongmaru (aula) sehingga angin dapat bertiup dari empat arah pada musim panas.
Struktur Hanok memiliki ciri khas di mana ada ruangan sehari-hari untuk pria dan wanita yang dipisah dengan ketat, terutama untuk penduduk kalangan atas. Setelah memasuki gerbang besar (soteul daemun), terdapat sarangchae yang merupakan tempat pria tinggal dan belajar. Ruangan ini juga digunakan untuk ruang tamu. Bangunan sarangchae dibangun lebih tinggi dari bangunan lain dan melambangkan otoritas keluarga dan pemilik. Di balik dinding sarangchae terdapat anchae yang merupakan ruangan tempat tinggal khusus wanita. Orang luar dilarang memasuki ruangan ini tanpa izin.
Sistem Pemanas di Hanok
Salah satu ciri khas Hanok adalah sistem pemanasnya yang disebut Ondol. Ondol diciptakan agar penghuni rumah dapat tetap hangat saat musim dingin tiba. Ondol memiliki arti batu hangat. Ondol adalah metode pemanasan yang sangat khas dan telah digunakan sebelum Hanok diciptakan. Ondol adalah sistem perpindahan panas yang dirancang secara ilmiah, yaitu dengan membuat sebuah lorong yang disebut dengan gudeul di lantai ruangan. Ketika api kompor dinyalakan, panas dan asap akan dibuang ke cerobong asap melalui gudeul.
Gaya Arsitektur Maru
Hanok memiliki gaya arsitektur yang khas, yang disebut dengan Maru. Maru diciptakan agar penghuni rumah dapat tinggal dengan nyaman saat musim panas yang panas dan lembab. Maru adalah sistem pengaturan udara secara alami dan kreatif yang berfungsi memperlancar sirkulasi udara dingin dan panas dengan menempatkan papan kayu dengan jarak tertentu dari tanah. Hanok dirancang secara ilmiah dan kratif dengan penempatan Ondol dan Maru yang selaras. Hanok biasanya dibangun menghadap ke timur atau ke selatan untuk memperoleh pencahayaan yang cukup.
Atap Hanok ditutupi oleh genteng berbagai warna yang terbuat dari tanah liat yang dipanggang atau ditutup rapat dengan jerami. hanok dibangun dengan menggunakan kayu, sehingga dapat dijadikan tempat tinggal dalam jangka waktu yang lama jika dirawat dengan baik. Lokasi yang paling baik untuk Hanok adalah di pertengahan, dengan posisi gunung di belakang, sehingga akan menghalangi angin dingin dan sungai di depan agar air dapat diperoleh dengan mudah. Hanok diciptakan agar manusia dapat hidup selaras dengan alam.
Bentuk Hanok Berbeda Berdasarkan Daerah
Di Korea bagian utara yang memiliki musim dingin lebih lama, Hanok memiliki bentuk menyerupai persegi tertutup. Hal ini dilakukan untuk menahan angin serta menjaga rumah tetap hangat. Di Korea bagian tengah, ruangan Hanok disusun membentuk L. Sedangkan di Korea bagian selatan yang memiliki musim panas lebih lama, Hanok akan berbentuk memanjang menyerupai huruf I agar angin mudah untuk keluar masuk.
Rumah tradisional zaman dahulu memiliki keunikannya sendiri. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat rumah berasal dari alam dan setiap penggunaannya memiliki tujuan dan maknanya tersendiri. Jika dilihat sekarang, arsitektur Hanok mungkin tampak bagus dan menarik. Namun sebenarnya alasan di balik itu semua adalah untuk menciptakan bangunan yang aman dan nyaman untuk di huni.
FT for GAEKON