Indonesia Akan Rasakan Dampak Resesi dari AS

0

Indonesia Akan Rasakan Dampak Resesi dari ASGaekon.com – Akhirnya Amerika Serikat (AS) telah menyusul sederet negara-negara lainnya ke jurang resesi. Dinyatakannya Amerika Serikat resesi setelah ekonominya di kuartal II-2020 -32,9% dan sebelumnya di kuartal I-2020 -5%. Tidak seperti negara-negara yang lain, banyak kalangan beranggapan terkait resesinyanya ekonomi AS, dipercaya akan memberikan dampak yang signifikan bagi Indonesia.

Menurut peneliti ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengatakan, ekonomi nasional akan merasakan dampak yang cukup terasa terkait imbas resesi ekonomi di AS. Menurut perhitungannya, setiap 1% dari pertumbuhan ekonomi AS terkoreksi akan berpengaruh terhadap 0,02-0,05% pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

“Efek resesi AS juga akan memberikan dampak pada kepercayaan investor dalam berinvestasi di aset yang berisiko tinggi seperti saham. Perubahan perilaku investor semakin mengincar safe haven seperti emas dan government bond,” terangnya seperti yang dikutip dari detikcom, Minggu (2/8/2020).

Oleh karena itu, akan ada arus keluar modal asing dari pasar modal Indonesia. Ditambah efek lain dari turunnya kinerja ekspor ke AS sebagai mitra dagang utama.

“Resesi di AS membuat daya beli konsumen menurun, dan otomatis permintaan ekspor seperti komoditas, tekstil, pakaian jadi, olahan kayu dan alas kaki merosot khususnya pada semester II-2020,” imbuh Bhima.

Menurut Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Yusuf Rendy Manilet menjelaskan, resesi yang dialami oleh AS tidak seperti resesi yang dialami Hong Kong, Korsel, Singapura dan negara lainnya. Ada dampak yang signifikan dari resesi ekonomi AS bagi perdagangan Indonesia.

“Resesi AS perlu diwaspadai karena AS merupakan partner dagang terbesar Indonesia setelah China. Share ekspor Indonesia ke AS sebesar 10%. Jika dilihat dari produk, 50% ekspor alas kaki dan tekstil Indonesia juga dikirim ke AS,” katanya.

Produk Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) sementara ini merupakan salah satu produk ekspor unggulan Indonesia. Itu artinya, pada tahun ini resesi AS berpotensi akan semakin menekan kinerja ekspor Indonesia.

Sementara itu, menurut Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah mengatakan, dari sederet negara yang mengalami resesi rata-rata negara tersebut terpengaruh oleh turunnya ekspor. Akan tetapi, menurutnya Indonesia tidak akan merasakan dampak yang signifikan lantaran roda ekonominya tidak terlalu bergantung terhadap ekspor.

“Jadi resesi di AS Dan di banyak negara lainnya tidak akan menambah buruk perekonomian Indonesia. Dampak resesi di berbagai negara termasuk AS sudah kita rasakan di mana ekspor kita sudah menurun. Tidak akan berdampak lebih besar lagi. Perekonomian kita sudah terkontraksi, khususnya oleh karena wabah yang menyebabkan konsumsi dan investasi kita menurun,” ucapnya.

Z For GAEKON