Janji Jokowi Ekonomi RI Meroket 7%, Nyatanya Stuck di 5%

1
Janji Jokowi Ekonomi RI Meroket 7%, Nyatanya Stuck di 5%

Jakarta – Janji Presiden Joko Widodo dan tim ekonominya untuk membuat ekonomi RI tumbuh meroket hingga 7 persen kini cuma dianggap sebagai bualan. Pasalnya sejak periode I berakhir hingga periode II berjalan awal tahun ini, ekonomi RI nyatanya stuck di angka 5 persen.

Baca juga : Menko dan Menlu Beberkan Dampak Brexit ke Ekonomi Indonesia

Janji 7 persen itu tertuang dalam RPJMN 2015-2019 ketika Jokowi di dampingi Jusuf Kalla sebagai Wapres RI. “Dengan berbagai kebijakan, pertumbuhan ekonomi diperkirakan meningkat tajam sejak tahun 2016, menjadi 7,1% pada tahun 2017, dan terus meningkat pada tahun 2018 dan 2019 masing-masing sebesar 7,5% dan 8,0%,” demikian tertuang dalam RPJMN 2015-2019 seperti dikutip GAEKON pada Rabu 5 Februari 2020.

Sayangnya janji itu hanya sebatas bualan. Jangankan tumbuh melesat 7 persen. Keluar dari angka 5 persen pun pemerintah tak bisa berbuat apa-apa.

Target itu diperkirakan bakal meleset lagi. Untuk tahun 2019 diprediksi pertumbuhan ekonomi hanya 5,02 persen. Angka itu jatuh dari target semula 5,3 persen. Angka itu lebih kecil dari tahun 2018 yang pernah menyentuh 5,17 persen alias yang tertinggi selama Jokowi memimpin.

“Pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,02% untuk the whole year,” kata Kepala BPS Suhariyanto di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu 5 Februari 2020.

Pertumbuhan ekonomi 2019 juga dinilai paling lemah. pada kuartal I sebesar 5,07 persen, kuartal II 5,05 persen, kuartal III 5,02 persen, dan kuartal IV 4,97 persen. Rata-rata angka economic growth di tangan Jokowi cuma 5,04 persen per tahun.

Sayangnya, pejabat tanah air kompak satu suara menyoal ekonomi yang satgnan. Semuanya kompak menyalahkan faktor eksternal sebagai pemicu tak berprestasinya pertumbuhan ekonomi RI.

Seperti kata Kepala BPS Suhariyanto yang menilai melambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia perang dagang AS-Tiongkok. Perang dagang itu tak hanya membuat ekonomi Indonesia melambat, namun juga seluruh dunia juga terimbas.

“Melambatnya perdagangan global dan investasi, kegiatan industri di banyak negara mengalami perlambatan, kemudian harga-harga komoditas masih berfluktuasi,” ujarnya saat jumpa pers di kantornya Rabu 5 Februari 2020.

Sementara itu, berikut data capaian pertumbuhan ekonomi selama Presiden Joko Widodo yang dipunggawai oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani.

  • Pertumbuhan ekonomi 2015 sebesar 4,88%
  • Pertumbuhan ekonomi 2016 sebesar 5,03%
  • Pertumbuhan ekonomi 2017 sebesar 5,07%
  • Pertumbuhan ekonomi 2018 sebesar 5,17%
  • Pertumbuhan ekonomi 2019 sebesar 5,03%

K for GAEKON