Kenapa Semut Suka Yang Manis-Manis?

0
Semut
Sumber Foto: www.pgpoerwodadie.com

Gaekon.com – Hewan kecil yang gigitannya luar biasa ini dikenal suka dengan makanan manis. Iya! apalagi kalau bukan semut. Semut selalu ada diantara makanan yang rasanya manis. Meski terdengar sepele, namun apakah kalian tahu kenapa semut suka yang manis-manis?

“Ada gula ada semut” rupanya menjadi pepatah bukan tanpa alasan. Kita seringkali melihat semut dirumah kita mengerubungi sisa makanan maupun minuman manis yang berjatuhan. Tak hanya yang berjatuhan, para semut itu biasanya juga sampai masuk ke dalam minuman manis.

Mulai dari donat, kue manis, serpihan ayam kecap yang tercecer di bawah meja sampai susu yang belum habis diminum menjadi sasaranya.

Semut memiliki radar sensitif yang kuat untuk menemukan sumber gula. Tak heran jika ada makanan atau minuman manis yang terjatuh atau tumpah sedikit saja, kerumunan semut langsung berdatangan.

Serangga ini dikenal aktif dan rajin bekerja. Mereka selalu bergerak kesana kemari. Semut dikenal sangat gesit dalam membangun istana tempat mereka tinggal, mengangkut bahan makanan dari tempat yang jauh ke istana mereka.

Selain itu semut juga dikenal sebagai hewan yang memiliki strategi dan kemampuan perang yang hebat.

Karena keaktifannya itu, mereka membutuhkan zat-zat yang bisa menghasilkan energi untuk mereka. Semut membutuhkan kandungan gula yang akan diolah oleh tubuh mereka untuk diubah menjadi energi.

Nah, gula sendiri merupakan salah satu sumber energi baik bagi manusia maupun bagi hewan. Wajar saja jika semut sangat mengincar zat gula pada makanan atau minuman kita yang manis-manis. Gula tersebut mereka ubah menjadi energi baru.

Selain gula, semut juga tertarik dengan makanan atau minuman yang lengket dan manis seperti permen, sirup, madu dan jus.

Bukan hal yang sulit bagi semut untuk membawa sebongkah gula, karena semut dapat membawa sesuatu 10 – 50 kali berat tubuhnya.

Namun sulit bagi semut untuk mendapatkan makanan manis di sekitar rumah kita, mereka akan mencari zat manis yang disebut madu atau honeydew yang ditinggalkan oleh serangga lain di alam liar.

Madu adalah cairan lengket kaya akan zat gula yang diproduksi oleh serangga kecil yang disebut kutu daun ketika mereka memakan tanaman. Sehingga tidak heran kita sering melihat semut bersama kawanannya di dedaunan.

Semut Tertarik Dengan Garam

Fakta lainnya yang perlu kalian ketahui adalah, semut itu tidak hanya mengonsumsi makanan manis saja. Hal ini terjadi lantaran tubuh mereka juga membutuhkan zat-zat selain gula.

Bahkan temuan di daerah pedalaman Amerika Tengah menunjukan bahwa semut lebih memilih garam ketimbang gula. Tidak heran jika semut terkadang suka memakan remahan-remahan camilan yang terbuang di lantai.

Menurut jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences, semut yang hidup lebih dari 100 kilometer di pedalaman lebih menyukai larutan garam yang kurang terkonsentrasi daripada larutan gula.

Semut yang menyukai garam ini termasuk semut herbivora yang lebih senang memakan tumbuhan daripada bangkai. Hal ini dikarenakan semut karnivora yang memakan bangkai bisa mendapatkan cukup garam dari mangsanya tersebut.

Ketika semut ada di rumah kita, protein tinggi pada makanan manusia seperti selai kacang, daging dan telur sangat disukai oleh semut.

Semut juga tertarik dengan sisa lemak dan minyak yang seringkali tertinggal di peralatan memasak yang tidak dicuci dengan baik.

Bagaimana Semut di Alam Liar?

Semut di alam liar menemukan sumber protein dengan memakan bangkai atau serangga mati. Kalian mungkin pernah melihat semut mengerubungi bangkai serangga, tumbuh-tumbuhan atau makanan lainnya.

Segerombolan semut yang sedang berjalan seringkali membawa serangga mati seperti kecoa atau lalat. Mereka membawanya secara gotong royong ke sarang semut untuk dibagikan pada koloni semut.

Semut yang biasa kita lihat merupakan jenis semut pekerja yang tidak bereproduksi. Semut pekerja merupakan semut betina yang tidak bisa bereproduksi selama hidupnya.

Semut-semut ini memiliki banyak tugas seperti mencari makan, melindungi anak ratu, dan bekerja di sarang. Sedangkan semut ratu selalu menetap di dalam sarang dan bereproduksi untuk memastikan kelangsungan hidup koloni.

Sementara semut jantan memiliki satu peran penting, yaitu bereproduksi bersama ratu. Namun, setelah semut-semut jantan ini bereproduksi dengan ratu, mereka bisa langsung mati.

KA For GAEKON