Konser Kehalusinasian Pancasila

0
Konser Kehalusinasian Pancasila

Gaekon.com – Konser solidaritas kemanusian dengan tajuk “Bersatu Melawan Korona” pada Minggu 17 Mei mendatang yang akan di gelar oleh BPIP (Badan Pembina Ideologi Pancasila) mungkin terdengar keren atau sidikit pengalih perhatian masyarakan akan konyolnya cara eksekutif bangsa ini memimpin 300 juta penduduknya untuk melawan pandemi ini.
Dengan dalih “kemanusiaan yang adil dan beradab” menjadi jalan titik temu dalam mengatasi segala kesulitan. Kita hendak di ingatkan bahwa gotong royong merupakan jalan keutamaan hidup yakni dalam satu bahasa kita bergotong royong dalam keyakinan akan Tuhan yang menyertai bangsa ini.

Bagus sih, tapi Halu

PANCASILA ALA BOSQUE.
Bapak-Bapak yang duduk di jabatan eksekutif, legislatif dan yudikatif, semua akan gotong royong kok untuk mencapai baikan. Tapi arahnya kemana Pak? Kita ini mau di suruh gotong royong dengan goal nya apa? Kalau hendak mencari sumbangan itu bukan gotong royong. Itu mengambil kesempatan dalam kesempitan. Semua warga yang mampu mau dengan sukarela dan tanpa paksaan membantu. BILA, yang di tuju itu jelas. BILA, ada perencanaan yang telah di setujui secara permusyawaratan oleh perwakilan dengan hikmat dan kebijaksaan untuk seluruh rakyat. BILA, ada keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Kita mau kok.

Apa sesederhana ini semiotik nya? Apa se-amatiran ini cara kita mengurus pandemik? Saya tidak akan menggunakan kata melawan karena ini hanya urusan manajemen saja. Apa kalian di gaji untuk melaharkan buah pemikiran yang halu seperti ini?

MENJADI INDONESIA MINI
Dengan penuh hiruk pikuk berita yang ada. Kebijakan yang silih berganti. BPJS kadang naik kadang turun. Perpu lawan keputusan MA. Kami dari gaekon harus menjadi Indonesia Mini. Tidak tergantung funding dan bantuan dari manapun kecuali dari diri kami sendiri. Tetap mematuhi aturan dari pemerintah, walau hati sakit melihat banyak yang melanggar.
Kami tetap tertib dan beribadah dari rumah walaupun sudah diperbolehkan beribadah berjaamah. Kami ingat bahwa kalau mau bernegara tidak harus kok tergantung dengan undang-undang negara dan kebijaakan pemerintah. Kalau mau menjaga kesehatan jiwa dan raga tidak harus mengikuti langkah-langkah para bosque.

BERDAMAI DENGAN CORONA
Corona adalah cinta alam yang tertunda. Bila tidak ada corona akan ada yang lain datang melanda kita. Ini mengingatkan kita bahwa duduk-duduk di Starbucks, Nongkrong di Mall dan pergi dugem bukan sesuatu yang bisa menyelamatkan hidup. Selebgram, Artis, Influencer dan sejenisnya bukanlah puncak aktualisasi diri. Ilusi yang terbentuk oleh naluri yang selalu ingin lebih. Corona dengan cepat mengingatkan kita, bahwa hidup itu hanya sebentar saja. Banyak hal baik yang bisa di lakukan. Standard hidupmu tidak harus seperti dulu. Berdamailah dengan dirimu sendiri, maka dunia akan melunak di depanmu.

SUARA GAEKONER
Manajemen hidup corona tidaklah mudah untuk mereka yang biasa hidup bergelimang kemewahan dan harta. Bukan berarti tidak mungkin, Cuma perlu waktu untuk introspeksi dan adaptasi. Pakai masker, social distancing, handsanitizer adalah hal mudah yang bisa di lakukan anak SD bila mereka terus menerus diajarkan dalam waktu 2 minggu. Waktu yang sama bisa di ambil kebijakan untuk lockdown atau tidak sama sekali. Sweeden contohnya, salah satu negara yang tidak mau lockdown karena mereka percaya akan herd immunity. Kalau Indonesia? Please Stop Basa Basi.

Maka dari itu para Bosque, tentukan arahmu. Kemana kamu mau. Lupakan konser sejenak. Ingatlah akan hakekat.

Tentukan Bintang Utara itu, ajak kami berlari menuju kesana. Bila memang jalan itu panjang dan susah, kami siap menyingsingkan lengan baju bersama-sama. Tapi bila hanya kegalauan, kemunafikan kepemimpinan dan manajemen amatiran yang kalian paparkan. Biarlah kami menjadi mandiri, menjadi indonesia mini dan terus menerus mengeluarkan suara gaekoner buat bangsa Indonesia supaya teman-teman kami bisa lebih mandiri.

 

SL For GAEKON