Kuliner Imlek : Kue Keranjang Asal Mojokerto

0
Kuliner Imlek : Kue Keranjang Asal Mojokerto

JAWA TIMUR – Menjelang perayaan tahun baru Imlek yang akan jatuh pada hari Sabtu (25/1/2020) pekan depan, kurang afdol rasanya bila tidak ada kue keranjang yang tersedia di rumah sebagai hidangan khas Imlek.

Teryata di Mojokerto, Jawa Timur, banyak juga yang memproduksi dodol khas imlek yang legit enak ini. Salah satunya adalah Atik Susiana Wati Elisa (44), warga Puri, Mojokerto.

Membuat kue keranjang sudah menjadi tradisi keluarganya sejak almarhum kakek dan neneknya tiba di Mojokerto, 60 tahun yang silam. Pada saat itu, kue keranjang dicetak menggunakan keranjang dari anyaman bambu. Itulah yang menjadi awal mula kue yang berbahan dasar ketan dan gula pasir ini diberi nama kue keranjang.

Sekarang cetakan bambu telah diganti dengan bahan aluminium, karena cetakan bambu hanya bisa untuk sekali pakai. Cetakan aluminium ini juga yang sekarang dipergunakan Elisa sebagai generasi ketiga pembuat kue keranjang dalam keluarganya.

Elisa mewarisi keahlian pembuatan kue keranjang ini dari Ibunya, Lin Siang Mei alias Lisa Melani. Elisa juga mengaku bahwa dia hanya melayani permintaan kue keranjang ini hanya setahun sekali, saat perayaan Imlek saja.

Ketika ditemui GAEKON di rumahnya, Jalan Jayanegara 2, Dusun Banjaragung, Kecamatan Puri pada Kamis (16/1/2020), Elisa sejauh ini telah mendapatkan pesanan kue yang menjadi salah satu perlengkapan sembahyang Imlek ini, sebanyak 500 buah sejak awal Januari.

Pesanan berasal dari para pedagang kue di Kota Mojokerto yang akan menjual lagi kue tersebut ke Surabaya dan Malang. Kue ini dijual oleh Elisa seharga Rp 20 ribu rupiah per buah. Omzetnya bisa mencapai Rp 10 juta dengan margin keuntungan sekitar Rp 2 juta untuk masa kerja yang tidak sampai sebulan.

Elisa mengklaim kalau kue buatannya ini tidak menggunakan bahan pengawet, tetapi mampu bertahan dua bulan dalam suhu ruang, bahkan bisa sampai setahun kalau disimpan di kulkas

W for GAEKON