Makan Telur Setiap Hari, Aman Atau Nggak?

0

Makan Telur Setiap Hari, Aman Atau Nggak?

Telur memang menjadi sumber protein hewani yang baik bagi tubuh. Untuk mengolahnya juga tidak perlu ribet, maka dari itu banyak orang yang menjadikan telur sebagai menu sarapan. Baik digoreng maupun direbus, telur memiliki ciri khas rasa yang nikmat.

Kandungan yang ada dialam telur memang sudah tidak dapat diragukan lagi untuk kesehatan. Namun apa yang akan terjadi jika kita mengonsumsi telur setiap hari? apakah akan berdampak baik untuk tubuh, atau justru sebaliknya?

Seperti yang dilansir GAEKON dari Today, dalam satu butir telur berukuran sedang mengandung kalori sebanyak 70 kkal. Jika diamati dari kandungan nutrisinya, telur memang memiliki nutrisi yang lengkap. Telur kaya akan kandungan protein, lemak sehat, zinc, dan kolin.

Kandungan protein dalam telur dapat membantu menstabilkan gula darah dan mencukupi asam amino esensial bagi tubuh. Kuning telur juga mengandung antioksidan yang membantu mengurangi risiko katarak pada kaum lansia, mencegah penyakit jantung, stroke, dan sejumlah kanker.

Kandungan mineral dalam telur dapat membantu melawan kerusakan sel akibat radikal bebas seperti vitamin B dan vitamin D. Melansir dari Health, menurut ahli jantung dari University of Connecticut AS, Peter Schulman, mengonsumsi telur baik untuk tubuh.

“Ada banyak alasan untuk mengonsumsi telur. Makanan ini bermanfaat untuk otak, mata, dan antiperadangan,” Kata Peter Schulman.

Schulman juga mengatakan bahwa mengonsumsi telur yang tinggi akan protein dapat membuat seseorang tidak mudah lapar. Menurutnya, bagi orang yang sedang diet sebaiknya sarapan dengan makanan yang tinggi protein. Karena jika mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat justru akan mudah lapar.

Telur memang mengandung banyak nutrisi, namun disisi lain, telur menjadi makanan yang tinggi kolesterol. Dalam satu butir telur kadar kolesterolnya bisa mencapai 180 miligram. Sementara itu menurut Schulman, kadar kolesterol dalam tubuh dapat meningkat karena lemak jenuh dalam makanan, bukan karena kolesterol dalam makanan.

“Ketika kita makan kolesterol, zat tersebut dipecah dalam usus. Tidak diserap sepenuhnya menjadi molekul kolesterol,” Terang Schulman.

Kolesterol dari makanan memang tidak bisa meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh. Berbeda dengan lemak jenuh. Saat masuk ke tubuh, lemak jenuh akan dipecah menjadi asam lemak yang menempel dalam tubuh. Hal inilah yang dapat menyebabkan kadar kolesterol meningkat dalam tubuh.

Menurut penelitian mengonsumsi makanan tinggi kolesterol dapat meningkatkan kadar kolesterol seseorang. Namun Schulman mengatakan, setiap orang perlu mempertimbangkan rasio kolesterol baik (HDL) dan kolesterol buruk (LDL) dalam telur.

Amankah Makan Telur Setiap Hari?

Kandungan yang ada dalam telur memang baik untuk kesehatan. Namun ketika kita mengonsumsinya setiap hari bagaimana? Akankah tetap aman saja untuk kesehatan?

Berdasarkan lansiran GAEKON dari Halodoc, studi yang dimuat dalam American Journal of Clinical Nutrition menyebutkan bahwa mengonsumsi telur sebanyak satu butir setiap hari tidak ada kaitannya dengan meningkatnya risiko penyakit jantung.

Studi lain yang dimuat European Journal of Nutrition menyebutkan, makan telur memberikan dampak rasa kenyang yang lebih lama dan membuat porsi makan seseorang cenderung lebih sedikit.

Dari studi tersebut menunjukkan bahwa telur tidak memberikan efek buruk terhadap tubuh. Namun telur mengandung kolesterol sebesar 180 miligram. Jika dikonsumsi berlebihan mungkin saja akan meningkatkan risiko penyakit.

American Heart Association merekomendasikan bahwa mengonsumsi satu butir telur setiap hari atau tujuh telur per minggu tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap peningkatan kadar kolesterol dalam darah orang sehat.

Mengonsumsi telur setiap hari satu butir memang tidak menimbulkan dampak buruk, namun kita juga harus mempertimbangkan cara memasaknya. Agar tubuh tetap sehat dan terhindar dari kolesterol. Misalnya, pilih telur rebus daripada telur goreng.

Untuk penderita penyakit jantung, kolesterol tinggi, atau diabetes tipe 2, sebaiknya mengurangi asupan makanan hewani tinggi lemak jenuh, saat sudah mengonsumsi telur. Telur memang makanan yang sehat, namun sesuatu yang berlebihan tidak akan baik untuk tubuh. Ada beberapa penyakit yang timbul apabila mengonsumsinya berlebihan, seperti jerawat, bisul, atau bintitan. Hal ini sebagai akibat dari lemak yang terlalu banyak disimpan dalam tubuh.

KL For GAEKON