Selat Solo: Mengenal Lebih Dekat Makanan Khas Solo

0

 

resep-selat-solo.jpg (700×393)
https://medan.tribunnews.com/2021/09/27/resep-selat-solo-dan-cara-membuatnya-steak-daging-khas-indonesia-yang-rasanya-mantap-banget

Salah satu makanan yang khas dari Solo adalah Selat Solo. Makanan ini ternyata merupakan warisan dari zaman Belanda hlo Gaekoners! Sajian ini memiliki cita rasa yang manis, asam, dan gurih dengan aroma rempah yang ringan dan khas. Makanan ini sering kali disebut dengan bistik Jawa dengan warna coklat yang mendominasi karena berasal dari pemakaian kecap. Dahulu, makanan ini hanya dapat dinikmati oleh kalangan bangsawan.

Sejarah Selat Solo

Selat Solo adalah makanan perpaduan antara bistik dan salad. Nama selat diambil dari kata slachtje yang memiliki arti salad. Kata slachtje juga bermakna hasil penyembelihan daging yang dijadikan dalam bentuk kecil-kecil. Warga Solo yang saat itu sulit menyebutkan kata slachtje kemudian menjadi menyebut dengan selat. Daging steak dalam Bahasa Belanda disebut dengan biefstuk. Daging ini biasa disajikan dalam ukuran besar dan dimasak setengah matang.

Selat Solo ada sejak pembangunan Benteng Vastenburg yang terletak di depan gapura Keraton Surakarta. Tempat itu kemudian menjadi tempat pertemuan antara Belanda dan keraton. Setiap pertemuan terjadi, selalu disediakan makanan. Namun makanan itu tidak sesuai dengan selera orang Belanda yang ingin makanan dengan bahan utama daging. Berbeda dengan raja yang terbiasa makan sayur dan tidak terbiasa makan daging besar yang setengah matang.

Hidangan pun diubah menjadi daging yang dicincang dan dicampur dengan sosis, telur, dan tepung roti. Bahan ini kemudian dicampur dan dibentuk menyerupai lontong dan bungkus menggunakan daun pisang. Adonan ini kemudian dikukus hingga matang. Setelah matang, adonan daging kemudian dipotong tebal dan digoreng menggunakan sedikit margarin.

Selat Solo Moderen

Seiring dengan perkembangan zaman, keraton kemudian melakukan modifikasi masakan daging olahan mereka dengan menu yang terdiri atas aardappel (kentang), boon (buncis), wortelen (wortel), komkommer (timun), ei (telur), sla (selada), sojasous (kuah kecap), dan mayones. Inilah yang kemudian menjadi Selat Solo yang kita kenal sekarang. Perbedaan Selat Solo dengan steak Eropa adalah jika steak Eropa disajikan dalam kondisi panas, Selat Solo disajikan dalam kondisi dingin. Namun saat ini beberapa Selat Solo juga dapat disajikan dalam kondisi hangat.

Resep Selat Solo Ala Chef Yuda Bustara

Bahan:

Daging:

  • 500 gram daging has dalam, iris tipis
  • 5 sdm kecap manis
  • Garam
  • Merica
  • ½ sdt bubuk pala
  • ½ sdt gula

Bumbu halus:

  • 8 buah bawang merah
  • 3 siung bawang putih
  • Garam

Saus mayones:

  • 2 sdm saus mustard
  • 6 sdm mayones
  • Garam
  • 1 sdt gula pasir
  • ½ sdt cuka

Pelengkap:

  • 500 gram kentang, potong, goreng
  • 200 gram buncis, potong, rebus
  • 150 gram wortel, potong, rebus
  • Daun selada
  • Timun

Cara Membuat:

  1. Haluskan semua bahan bumbu halus dengan blender atau diuleg
  2. Campur bumbu halus dengan kecap manis dan bubuk pala
  3. Masukkan daging ke adonan dan marinasi selama 10-15 menit
  4. Goreng daging dengan sedikit minyak atau margarin hingga kecoklatan
  5. Masukkan air 500 ml, gula secukupnya, dan masukkan bumbu marinasi (poin 2)
  6. Masak daging hingga matang
  7. Ambil daging dan potong agak tebal
  8. Siapkan saus dengan cara masukkan mayones, mustard, gula, cuka, garam, dan merica, lalu aduk rata
  9. Siapkan bahan pelengkap di atas piring
  10. Letakkan daging yang telah dipotong dan siram dengan kuah
  11. Letakkan mayones secukupnya di atas piring.

 

Selain mudah untuk dibuat, Selat Solo adalah salah satu makanan yang sehat hlo Gaekoners. Lihat saja isinya adalah daging yang merupakan sumber protein dan aneka macam sayuran. Kalian juga bisa menambahkan telur rebus pada hidangan ini. Yuk Cobain bikin Selat Solo di rumah!

 

FT for GAEKON