Tak Sanggup Tak Ber-Hari Raya

0
Tak Sanggup Tak Ber-Hari Raya

Gaekon.com – Idul Fitri dari arti katanya, jarene ustad lo ya, bermakna kembali suci. Kata Id berasal dari akar kata aada – yauudu yang artinya kembali, sedangkan fitri bisa berarti buka puasa untuk makan dan bisa berarti suci. Adapun fitri yang berarti buka puasa berdasarkan akar kata ifthar.

Nah terus, idiom hari raya iku teko endi? kok dalam berbagai diksi kita sering menemukan macam begini Hari Raya Idul Fitri. (Sama kayak bulan suci Ramadhan. Emange selain Ramadhan gak suci ngunu?)

Saya pribadi merasa hari raya adalah sesuatu yang bukan esensi dalam Islam. Mohon saya dikoreksi kalau saya salah karena potensi kesalahan saya sangat besar.

Dengan sibuk ber-Hari Raya, akhirnya orang lupa dan terjebak pada kegiatan perayaan-perayaan. Jelang 1 Syawal, orang sibuk mempersiapkan segala tetek bengek lebaran. Beli baju baru, beli kue suguhan, sibuk mikir THR, sibuk belanja dekorasi rumah, dan sebagainya.

Orang tak sanggup untuk tak ber-Hari Raya, itu istilah saya. Sebab, parahnya tetek bengek itu dilakukan saat PSBB pandemi corona seperti sekarang. Jangankan lupa pada esensi ajaran agama – membedakan mana yang lebih penting antara keinginan dan kesehatan pun orang sudah kesulitan.

Apa yang terjadi pada mal, pasar, pusat perbelanjaan yang ramai menurut saya adalah cerminan apa yang paling dirindukan kebanyakan kita usai corona reda.

Ada corona, ada ramadhan pun nggak ngefek pada penghayatan-penghayatan nilai islam. Idul Fitri sebatas hari raya. Dimana kita sibuk bahagia karena tak lagi repot puasa, berbuka dan makan sahur lagi. Dimana kita sibuk happy bisa bercengkrama dengan sanak famili. Namun, usai itu kita kembali pergi ke perantauan dan kembali cekcok dengan keluarga.

Bagi saya, corona kala Ramadhan sangat pantas untuk jadi tryout sejenak melupakan ingar bingar dan perayaan. Namun yang saya amati hal itu malah justru gagal dimaknai oleh kebanyakan kita (termasuk saya sendiri).

Terbukti Ramadhan dan Idul Fitri kita hanya bermutu Hari Raya. Dia ibarat bedug yang ditabuh sekali setahun. Dia ibarat momen yang diharapkan namun kemudian dilupakan. Lalu, kepada Tuhan, masih pantaskan kita, menagih janji kesucian diri dari dosa?

Wallahualam bishawab

#suaragaekoners

K For GAEKON