Gaekon.com – Sebagian wilayah di Indonesia kini mulai memasuki musim hujan. Bahkan ketika pagi hari saja, mendung sudah mulai menyapa disertai rintikan hujan.
Cuaca ekstrem dan hujan yang turun setiap hari ini membuat sejumlah wilayah berpotensi banjir. Hal inilah yang akhirnya mengundang berbagai macam penyakit berbahaya bagi manusia.
Penyakit berbahaya bahkan disebut mematikan yang menjadi perbincangan akhir-akhir ini yaitu leptospirosis.
Menurut Kementerian Kesehatan RI, leptospirosis merupakan penyakit zoonosis yang disebabkan infeksi bakteri dari genus leptospira yang patogen.
Di beberapa negara, penyakit ini dikenal sebagai ‘demam urine tikus’. Penyakit leptospirosis per tahunnya diperkirakan menyebabkan 1,03 juta kasus infeksi dan 58.900 kematian.
“Infeksi dapat terjadi dengan kontak langsung atau melalui kontak dengan air sungai, danau, selokan, lumpur atau tanah yang tercemar atau terkontaminasi bakteri Leptospira,” tulis Kemenkes melalui laman resminya, yang dikutip Selasa (30/1/2024).
Di Indonesia sendiri sumber utama penularan leptospirosis berasal dari tikus, anjing, babi, sapi, dan kambing. Biasanya dapat ditularkan melalui urine binatang yang mengandung bakteri leptospirosa.
“Penyakit ini berkembang di alam di antara hewan, baik liar maupun domestik, dan manusia menjadi host yang merupakan infeksi akhir atau terminal, karena belum terlaporkan infeksi dari manusia ke manusia,” sambungnya.
Gejala Leptospirosis
Masyarakat yang paling berisiko tertular leptospirosis adalah yang tinggal atau beraktivitas di wilayah banjir dan pemukiman banyak tikus. Selain itu, mereka yang rutin melakukan olahraga air, petani, peternak, petugas kebersihan, hingga petugas pemotongan hewan.
Sementara itu berikut gejala yang harus diwaspadai:
- Demam di atas 38 derajat Celsius
- Sakit kepala
- Badan lemah
- Nyeri betis hingga sulit berjalan
- Kemerahan di selaput putih mata
- Mata dan kulit kekuningan
- Pembesaran hati dan limpa
- Ada tanda-tanda kerusakan ginjal
Wilayah Indonesia yang Pernah Melaporkan Kasus Leptospirosis
Penyakit ini lebih sering terjadi di negara dengan iklim tropis dan subtropis. Terutama di negara kepulauan dengan curah hujan dan potensi banjir yang tinggi.
Beberapa wilayah di Indonesia yang pernah melaporkan kasus leptospirosis, yakni:
- Provinsi DKI Jakarta
- Banten
- Jawa Tengah
- Jawa Barat
- DI Yogyakarta
- Jawa Timur
- Kalimantan Selatan
- Maluku
- Sumatera Selatan
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Utara
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Kepulauan Riau
- Bali
KA For GAEKON
