Gaekon.com – Merica menjadi salah satu bumbu dapur yang sering kita temui. Bumbu ini juga sering dikenal dengan nama lada.
Merica memiliki 2 pilihan yaitu lada putih dan lada hitam. Tak hanya membuat masakan menjadi enak, merica juga memberikan rasa pedas bak cabai.
Rasa pedas yang dihasilkan oleh merica juga memberikan rasa hangat untuk tubuh. Namun tahukah kalian kenapa merica rasanya pedas?
Merica
Merica atau lada memiliki nama latin Piper nigrum. Tanaman ini sudah mulai ditemukan dan dikenal sejak puluhan abad yang lalu. Lada bersifat sedikit pahit, pedas, hangat, dan antipiretik.
Zat yang terkandung pada Merica
Beberapa nutrisi yang terkandung dalam 100 gram merica atau lada, yaitu:
- 251 kalori
- 10,39 gram protein
- 12,46 gram air
- 3,26 gram lemak
- 63,95 gram karbohidrat
- 25,3 gram serat
- 0,64 gram gula
- 443 mg kalsium
- 9,71 mg zat besi
- 171 mg magnesium
- 158 mg fosfor
- 1329 mg potassium
- 20 mg sodium
- 1,19 mg zinc
- 0,11 mg tiamin
- 0,18 mg riboflavin
- 0,29 mg vitamin B-6
Merica juga mengandung nutrisi lain, seperti piperine (senyawa tanaman), folat, vitamin A, E, dan K. Karena kandungan itulah, merica digunakan sebagai obat-obatan herbal.
Kenapa Rasanya pedas?
Merica menghasilkan rasa pedas panas dari zat piperine. Sensasi pedas merica terasa membakar di kerongkongan (area leher).
Merica memiliki rasa pedas kering, tak heran jika rempah ini sering digunakan untuk campuran bumbu membuat gulai.
Efek samping mengonsumsi merica
Sejauh ini mengonsumsi merica memang terbilang aman, namun rempah ini ternyata juga bisa menyebabkan alergi, jantung berdebar, dan pusing. Jumlah merica yang dikonsumsi juga perlu diperhatikan, terutama pada anak-anak.
Selain itu, merica sebaiknya juga tidak dikonsumsi oleh orang yang memiliki gangguan pembekuan darah. Pasalnya, rempah yang satu ini dapat memperlambat waktu penggumpalan darah.
Lada Hitam VS Lada Putih
Lada hitam dan lada putih sebenarnya berasal dari tanaman yang sama. Keduanya sama-sama mengandung piperine yang dinilai berkhasiat.
Perbedaan lada hitam dan lada putih terletak pada pengolahannya. Lada hitam dibuat dengan memasak biji lada mentah yang sudah dikeringkan, sedangkan lada putih dibuat dengan memasak dan mengeringkan biji lada yang sudah matang di pohon.
Lada hitam biasanya dipakai untuk masakan barat, sedangkan lada putih untuk masakan Asia. Tahapan pengolahan lada hitam yang sangat sederhana menjadi kecepatannya masih begitu kuat menjadikan cita rasanya lebih pedas dibandingkan lada putih.
Lada hitam dipakai untuk meningkatkan citarasa pada makanan. Sementara lada putih umumnya dipakai guna memberikan efek hangat pada hidangan.
KA For GAEKON