Ini Cara Bertahan Hidup Astronaut Di Luar Angkasa!

0
Astronaut
Sumber Foto: archive.netralnews.com

Gaekon.com – Astronaut dikirim ke luar angkasa untuk menjalankan beberapa program atau misi tertentu. Terlihat sangat mudah memang jika didengar, namun apakah kalian selama ini tahu bagaimana cara bertahan hidup astronaut di luar angkasa?

Apakah akan sama mudahnya dengan manusia bertahan hidup di bumi? Rupanya, dugaan kita salah besar. Para astronaut harus menghadapi ancaman bahkan apapun yang dilakukan serba terbatas.

Ini Cara Bertahan Hidup Astronaut Di Luar Angkasa!

Astronaut sendiri memiliki berbagai tugas di stasiun luar angkasa atau International Space Station (ISS), mereka melakukan penelitian maupun aktivitas spacewalk atau melayang di luar angkasa. Para astronaut dari berbagai negara ini bekerja untuk NASA.

Saat Spacewalk para astronaut menghadapi ancaman dari radiasi di luar angkasa, seperti partikel matahari. Maka dari itu, mereka menggunakan peralatan atau pakaian khusus untuk menuntaskan misi tersebut.

Tak hanya peralatan yang memadai, mereka juga dituntut memiliki tubuh yang prima. Astronaut dapat melakukan olahraga di ISS dengan bantuan perangkat hidrolik.

Para astronaut akan merasa lemas dan kesulitan memegang benda di sekitarnya. Agar hal ini tidak terjadi, astronaut harus melakukan olahraga selama 2 jam per hari dengan menggunakan peralatan khusus.

Menurut Graham Mann dari Murdoch University, dari sisi psikologis, astronaut tidak boleh sendiri dan perlu mendapatkan dukungan dari rekan satu timnya.

Layaknya manusia di bumi, astronaut juga perlu beraktivitas di kamar mandi, meskipun sekadar buang air kecil. Nah, aktivitas di kamar mandi inilah yang paling sulit. Selain ukuran kamar mandi yang lebih kecil, mereka juga mandi tanpa menggunakan air. Kamar mandi di ISS dilengkapi dengan sabun dan shampo khusus yang tidak membutuhkan air.

Sementara untuk buang air, kamar mandi ISS tidak memiliki saluran pembuangan sehingga kotoran para astronaut akan dibuang bersama sampah lain ke Bumi. Toilet di ISS dirancang agar dapat mengisap limbah dan memasukannya ke wadah penyimpanan khusus, hingga kemudian dibuang pada waktunya.

Lubang diameter WC di ISS dibuat sangat kecil yakni hanya 10 centimeter. Sementara jika ingin buang air kecil, disediakan semacam selang khusus.

Untuk tetap bertahan hidup di ISS, para astronaut harus mengonsumsi setidaknya 2.800 kalori dalam satu hari. Tim dari NASA yang akan menyiapkan makanannya dan dibawa saat astronaut pergi ke ISS. Mereka membawa bekal tersebut lantaran tidak bisa memasak di ISS.

Makanan yang dibawa itu dibekukan dan kering, agar tetap awet. Ketika akan memakannya, para astronaut akan menambahkan sedikit air dan memasukkannya ke oven untuk dihangatkan sebelum dimakan.

Sedangkan untuk minumnya, astronaut meminum satu liter setengah air dan satu liter lagi dalam makanan. Setengah air yang mereka minum merupakan urine dan keringat yang sudah didaur ulang sehingga bisa diminum lagi. IYA! Urine manusia kembali diproses atau didaur ulang agar dapat diminum kembali. Proses daur ulang tersebut dikerjakan dengan mesin penyulingan berteknologi canggih.

Kalian juga perlu tau, bahwa para astronaut itu wajib menggunakan baju luar angkasa saat menjalankan misi atau menjalankan tugas diluar ISS.

Namun, saat astronaut berada di dalam ISS, mereka bisa menggunakan pakaian yang biasa mereka gunakan saat di Bumi. Jadi bisa dikatakan seperti baju manusia pada umumnya.

Di dalam pesawat ISS tidak menyediakan mesin cuci, sehingga pakaian yang sudah digunakan para astronaut itu akan langsung dibuang bersama sampah lainnya. Jadi bisa dikatakan bahwa para astronaut itu tidak pernah memakai pakaian yang sama sebanyak dua kali.

Untuk menjaga stamina dan kesehatan para astronaut mereka juga wajib menyiapkan obat pertolongan utama.

Kehidupan yang serba terbatas selama puluhan atau ratusan hari, bahkan misi yang berat terkadang membuat mereka stres. Ketika seorang astronaut mulai berperilaku aneh, astronaut lain akan segera melakukan pertolongan pertama dengan mengikat temannya dengan lakban, kabel, dan memberinya obat penenang.

Parahnya lagi, dengan tugas-tugas yang begitu banyaknya, mereka tidak bisa istirahat atau tidur dengan normal layaknya di bumi. Ukuran pesawat yang tidak terlalu besar itu membuat para astronaut tidak bisa memiliki tempat tidur.

Mereka tidur hanya menggunakan kantong tidur. Dikarenakan orbit Bumi tidak punya tekanan gravitasi, semua benda termasuk astronaut dan kantong tidurnya akan melayang.

Maka dari itu, para astronaut harus mengikat kantong tidur ke lantai atau dinding pesawat agar tetap bisa tidur tanpa bergerak kemana-mana.

KA For GAEKON