Kenapa Garam Rasanya Asin?

0
Garam
Sumber Foto: www.ruparupa.com

Gaekon.com – Bumbu dapur gula dan garam rasanya tidak bisa dipisahkan lagi di dapur. Keduanya saling melengkapi seperti layaknya pasangan suami istri. Gula mungkin banyak yang menyukainya karena rasanya manis. Namun bagaimana dengan garam? Rasa asinnya membuat beberapa orang harus menjauhinya. Apakah kalian tahu, kenapa garam rasanya asin?

Sebelum berbicara lebih jauh lagi, alangkah baiknya kita mengenal dulu apa itu garam dan bagaimana sejarahnya.

Garam adalah mineral kristal yang terbuat dari dua unsur, yaitu natrium (Na) dan klorin (Cl). Natrium dan klorin adalah zat yang diperlukan tubuh, karena membantu otak dan saraf untuk mengirimkan impuls listrik.

Senyawa kimia yang komponen utamanya berupa natrium klorida ini dapat mengandung unsur lain, seperti magnesium, kalsium, besi, dan kalium dengan bahan tambahan atau tanpa bahan tambahan iodium.

Ditemukan Di Danau Yungchen

Garam diperkirakan ditemukan pertama kali di Danau Yungchen, China. Menurut penjelasan di laman puraindonesia.com, warga setempat di Danau Yungchen memanen garam saat musim kemarau.

Setelah dipanen, garam tersebut dibawa ke berbagai belahan dunia oleh masyarakat China melalui jalur perdagangan. Tidak ada catatan jelas mengenai sejarah garam hingga 800 tahun Sebelum Masehi.

Pada zaman Kerjaan Romawi Kuno, keberadaan garam mulai dituliskan. Bangsa Romawi menuliskan bagaimana proses pembuatan garam dan negara-negara mana saja yang dilalui jalur perdagangan garam.

Pusat perdagangan terbesar garam saat itu adalah Maroko Selatan yang melintasi Sahara ke Timbuktu. Jalur perdagangan garam terbesar lainnya adalah Mesir ke Yunani dengan melintasi Laut Tengah dan Laut Aegea.

Di zaman Romawi, garam disebut sebagai Sal atau Salubrious Crystals yang artinya kristal menyehatkan.

Nama “Sal” juga sebagai awal mula munculnya salary (gaji) karena di zaman tersebut garam dipakai untuk menggaji para tentara Romawi yang bekerja melindungi garam yang dinilai sangat berharga. Lewat jalur perdagangan, garam pun terus menyebar luas ke berbagai negara di dunia. Seiring dengan berjalannya waktu, garam juga mulai diproduksi di berbagai negara di dunia.

Awal Produksi Garam

Garam mulai diproduksi secara masal diperkirakan pada milenium pertama sebelum Masehi, di mana saat itu sudah berdiri pemerintahan Administratif di China, Dinasti Ptolemy di Mesir dan Dinasti Sekulus di Persia.

Tertulis jelas dalam buku Cambridge World History of Food, Kenneth F. Kiple dan Kriemhild Conee Ornelas, pada masa awal produksi garam atau Natrium Klorida (NaCl) dilakukan dengan beberapa metode seperti dengan menguapkan air laut dengan bantuan sinar matahari, mendidihkan air yang mengandung garam sehingga terbentuk lapisan garam sampai ke penambangan garam yang sudah membatu karena proses alam di sumber-sumber air garam.

Kenapa Garam Asin?

Berbeda dengan gula yang rasanya manis, Garam ini memiliki rasa yang asin. Mungkin banyak dari kalian yang bertanya-tanya mengapa demikian. Garam rasanya asin lantaran unsur utama penyusunnya yaitu Natrium dan Klorin yang terbentuk melalui proses penguapan dan kristalisasi air laut.

Garam yang biasa digunakan untuk bumbu dapur merupakan senyawa ionik yang terdiri dari unsur utama Natrium dan Klorin, sehingga memiliki rumus kimia NaCl (Natrium Klorida).

Garam merupakan hasil reaksi dari asam dan basa sehingga bersifat netral dan memiliki PH 7. Garam yang sering kita jumpai sehari-hari untuk memasak dapat diperoleh dari proses penguapan dan kristalisasi air laut sehingga rasanya asin.

Rasa asin pada garam ini disebabkan oleh endapan garam mineral pada air laut yang berasal dari daratan maupun aktivitas vulkanis bawah laut, sehingga pada proses penguapan dan kristalisasi air laut terbentuklah garam yang mamiliki rasa asin.

Kegunaan Garam

Tak hanya sekedar untuk tambahan bumbu dapur saja, garam ternyata memiliki banyak manfaat. Bahkan hampir 14.000 kegunaannya.

  • Pemurnian Air
  • Industri Kimia
  • Pencairan Es
  • Pakan Ternak
  • Industri Kertas

Jenis-Jenis Garam

  • Garam Halus

Garam halus ini sering kita kenal dengan garam meja. Garam ini berbentuk halus karena saat pembuatannya, garam digiling dan sebagian besar kotoran serta mineralnya terbuang.

  • Garam Himalaya

Garam himalaya umumnya mengandung sejumlah besi oksida (karat), sehingga membuatnya berwarna merah muda. Sebagian besar garam himalaya ditambang Tambang Garam Khewra di Pakistan yang termasuk tambang garam terbesar kedua di dunia.

  • Garam Celtic

Garam Celtic memiliki warna keabu-abuan dan mengandung sedikit air, sehingga membuatnya cukup lembap.

  • Garam Laut

Garam laut dibuat dengan cara menguapkan air laut. Seperti garam dapur, garam ini mengandung natrium klorida yang tinggi.

  • Garam Kosher

Garam kosher memiliki struktur kasar dan serpih. Garam kosher cenderung mengandung aditif seperti agen anti-caking dan yodium.

 

KA For GAEKON