
Massa mahasiswa menggelar aksi tolak RUU TNI di Gerbang Pancasila, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (19/3/25).
Mahasiswa yang mayoritas mengenakan almamater Universitas Trisakti itu meneriakkan yel-yel penolakan RUU TNI.
Mereka juga menghentikan mobil berpelat dinas yang melintas di lokasi. Mereka meminta agar pejabat yang berada di dalam mobil tersebut keluar.
Pejabat yang diminta keluar itu Menteri Hukum Supratman Andi Agtas. Supratman kemudian keluar untuk menemui massa aksi.
“Kalau misalkan DPR masih tetap kukuh untuk memparipurnakan kedua revisi undang-undang TNI maka di hari itu juga kami akan membawa massa yang lebih banyak dari hari ini,” kata perwakilan massa aksi kepada Supratman.
Panitia Kerja (Panja) DPR RI sampai saat ini masih membahas soal Rancangan Undang-Undang tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI (RUU TNI).
Pembahasan itu dilanjutkan setelah sebelumnya Panja RUU TNI Komisi I DPR bersama Pemerintah melakukan konsinyering di salah satu hotel di kawasan Senayan, Jakarta, pada Jumat-Sabtu (14-15 Maret).
Revisi UU TNI yang dibahas pemerintah dan DPR menjadi sorotan publik karena dinilai akan menghidupkan kembali dwifungsi angkatan bersenjata. Pembahasannya pun dianggap tak transparan dan terburu-buru.
Kekhawatiran dwifungsi angkatan bersenjata itu lahir salah satunya akibat ketentuan yang menambah jumlah kementerian/lembaga pemerintah yang bisa diisi TNI aktif.
Namun, pembahasan terus berlanjut. RUU TNI akan disahkan menjadi undang-undang dalam rapat paripurna pada Kamis (20/3).
KA For GAEKON