Meditasi adalah melatih fokus pikiran sehingga memiliki pandangan yang jernih akan kondisi saat ini dan tetap merasa tenang.
Melansir dari laman Wikipedia, meditasi pada umumnya merupakan praktik relaksasi yang melibatkan pelepasan pikiran dari semua hal yang menarik, membebani, maupun mencemaskan dalam kehidupan kita sehari-hari. Dengan kata lain, meditasi melepaskan kita dari penderitaan pemikiran baik dan buruk yang sangat subjektif yang secara proporsional berhubungan langsung dengan kelekatan kita terhadap pikiran dan penilaian tertentu.
Meditasi dapat dilakukan oleh siapa pun, di mana pun, dan kapan pun. Aktivitas ini tidak memerlukan peralatan atau biaya khusus. Kebanyakan orang menganggap meditasi ini identik dilakukan dengan posisi duduk terdiam dengan suasana hening.
Namun sebenarnya anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Meditasi juga dapat dilakukan dalam kegiatan sehari-hari sambil menikmati dan menyadari tubuh yang bergerak.
Seperti yang dikutip GAEKON dari laman CNNIndonesia, meditasi memang bukan melulu perkara mengosongkan pikiran atau suasana hening. Lebih dari itu, meditasi adalah sebuah bentuk kesadaran.
Associate Facilitator Rumah Remedi, Agustinus Gibran, mengatakan bahwa meditasi tidak harus dilakukan dengan tutup mata saja. Menurutnya sekedar bernapas sudah masuk dalam bermeditasi. Sebagai informasi Rumah Remedi merupakan salah satu pusat wellbeing di Jakarta.
“Enggak harus tutup mata aja. Misalnya, saya chatting dan sadar dengan apa yang ditulis melalui napas teratur, itu sudah masuk dalam meditasi. Mindfullness dengan apa yang dilakukan,” ujar Tinus kepada wartawan.
Bernapas menjadi salah satu faktor penting dalam proses bermeditasi. Pria yang akrab disapa Tinus ini mengatakan, dengan bernapas berarti kita sadar dengan sepenuhnya dan bisa fokus pada apa yang sedang dihadapi.
“Sederhananya adalah bernapas secara sadar,” kata Tinus.
Dengan demikian, meditasi bisa dilakukan dalam kegiatan sehari-hari, asalkan dilakukan secara sadar. Hal Ini dapat menjadi solusi bagi kita yang tidak terbiasa dengan keheningan.
Meditasi sendiri diketahui memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, terutama untuk kesehatan mental. Meditasi dapat membantu meredam stres dan kecemasan, apalagi di tengah kepanikan terhadap ancaman pandemi Covid-19 seperti saat ini.
Berdasarkan kutipan dari berbagai sumber, berikut beberapa bentuk meditasi sederhana yang bisa dilakukan dalam kegiatan sehari-hari selama masa self isolation dan social distancing.
Berjalan Kaki
Tradisi Zen mengenal proses meditasi yang dilakukan dengan berjalan kaki. Mengutip dari laman Vipassana, para praktisi bergerak perlahan dan terus melangkahkan kaki sambil tetap sadar akan tubuh serta pikiran.
Sambil melangkah secara sadar, kita juga bisa mempraktikkan metode pernapasan yang tepat. Biarkan langkah kaki berirama secara konstan. Usir pikiran-pikiran yang masuk ke dalam otak, cukup fokuskan perhatian pada napas, sensasi tubuh, dan apa pun yang ada di sekitar kita.
Namun, gerakan ini harus dilakukan terus menerus tanpa terhenti atau terganggu. Alangkah baiknya disarankan untuk memilih tempat yang aman untuk berkeliaran seperti taman, lapangan besar, atau tempat yang lebih privat.
Kegiatan Sehari-hari
Kegiatan sehari-hari adalah laboratorium hidup kita. Praktikkan konsep mindfullness dalam kegiatan sehari-hari kita.
Misalnya, berikan fokus pada hidangan yang dikonsumsi saat hendak makan. Rasakan sensasi yang diberikan hidangan.
Tidak hanya itu, mencuci piring dan mengepel lantai juga bisa dilakukan dengan konsep mindfullness.
Mengutip dari laman Fit Bottomed, kegiatan sehari-hari seperti makan dan mencuci membutuhkan gerakan yang berulang. Gerakan seperti ini dinilai cocok dilakoni sebagai medium meditasi. Gerakan berulang memungkinkan kita untuk fokus pada ritme gerakan.
Ritual Menyajikan Teh
Mengutip dari laman Zen Habits, ritual menyajikan teh juga dapat menjadi salah satu praktik mindfullness yang bisa dilakukan sehari-hari.
Menurut Diana Rosen, penulis buku Taking Time for Tea dan penggemar teh, meditasi lewat secangkir teh adalah menghentikan perhatian, menenangkan pikiran dan tubuh, serta mengistirahatkan jiwa sejenak.
Pusatkan perhatian pada gerakan tangan saat menyiapkan secangkir teh. Tuangkan air ke dalam cangkir dengan penuh perhatian. Begitu pula ketika hendak memasukkan teh. Perhatikan bagaimana air tersebut berubah warna. Lalu perhatikan kembali ketika kita menuangkan gula ke dalam cangkir. Rasakan sensasinya saat mengaduk teh yang akan diminum.
Sebelum mulai minum teh yang sudah dibuat, cobalah untuk berterima kasih karena kita bisa menikmati teh tersebut. Berterima kasih dengan suasana yang tenang dan damai, serta berterima kasih juga atas kesempatan untuk hidup yang didapatkan. Setelah secangkir teh tersaji, cium dan rasakan aromanya. Jangan lupa untuk bernapas secara sadar.
KL For GAEKON