Gaekon.com – Umat Katolik dan Kristen hari ini, Kamis (21/5), sedang memperingati hari Kenaikan Isa Almasih atau Tuhan Yesus ke surga. Ini adalah puncak dari rangkaian peristiwa terpenting dalam kehidupan Yesus Kristus.
Dimulai dari pengkhianatan Yudas Iskariot yang menyebabkan Yesus ditangkap di Taman Gestemani, harus menjalani pengadilan dunia oleh Ponsius Pilatus dan terpaksa menggotong salib melewati via dolorisa.
Lalu wafatnya Yesus di bukit Golgota, dimakamkan, dan bangkit tiga hari sesudahnya. Sejak itu, Yesus sempat menunjukkan diriNya kepada para murid, sebelum akhirnya bertemu terakhir kali sebelum Yesus terangkat ke surga.
Boleh dibilang ini adalah the ‘Grand Finale’, perwujudan ke-Tuhanan Yesus yang bahkan sempat diragukan sendiri oleh para muridNya. Meskipun sudah banyak mujizat yang dilihat, namun kedagingan manusia itu lemah, hanya tersisa sedikit ruang untuk benar-benar percaya.
Yesus sendiri pernah berkata seperti yang tercatat dalam Matius 17:20. “Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.”
Menjaga iman dan keyakinan memang tidaklah mudah, apalagi di saat ujian seperti pandemi yang sedang terjadi sekarang. Ketika harus kehilangan pekerjaan akibat keadaan ekonomi yang memburuk, atau saat ada keluarga atau kerabat yang sakit.
Apalagi bila harapan atau doa yang kita panjatkan tak terwujud, malah bisa membikin sakit hati yang ujungnya kecewa, dan mangkir dari hadiratNya. Padahal esensinya tidaklah demikian. Apa hak manusia atau umat, yang hendak mengatur Tuhan dengan doa mereka? Apa mereka pikir Tuhan adalah sosok seperti jin dalam cerita Aladin yang bisa sewaktu-waktu disuruh ini dan itu?
Bila kita benar-benar memahami agama yang kita anut, harusnya paham bahwa Tuhan bekerja dengan cara dan waktunya sendiri, yang kadang tak masuk logika manusia. ,Namun, manusia itu sombong, egois dan tak sabaran.
Kalau kita refleksikan dengan bagaimana harusnya kita bersikap dalam kehidupan nyata,terlebih di saat seperti sekarang, apa yang dapat kita pelajari dari peristiwa kebangkitan Tuhan Yesus ke surga ini?
Bahwa apa yang kita ragukan sekarang, bisa saja terwujud di masa depan. Apa yang tak kelihatan oleh mata, tak kedengaran oleh telinga dan tak terpikirkan oleh hati, itu sudah disediakan oleh Tuhan. sesuai dengan waktuNya.
Kita sebagai umat, hanya bisa ‘do the best and let God do the rest’. Kalau tak mau sabar menunggu dan taat, murtad saja sekalian, dan lebih baik cari jalan lain demi memenuhi keinginan kalian. Sebab tak akan ada lagi penampakan Tuhan naik ke surga jaman sekarang.
Kalaupun ada, mungkin ada sebagian yang tetap tak percaya, dan nyiyir bahwa itu adalah tipuan mata belaka. Yah sudahlah. Mari kita masing-masing bertekun dalam iman dan pengajaran agama masing-masing, dan berharap suatu saat kita bisa bersua lagi di surga.
#suaragaekoners
W For GAEKON