Gaekon.com – Hasil alam dari hutan, berupa kayu, buah-buahan dan semacamnya biasanya selalu dimanfaatkan oleh manusia. Namun, di hutan yang satu ini tidak pernah ada yang berani memanfaatkan hasil alam tersebut.
Iya, di Kawasan Hutan Pasarean, semua warganya tidak ada yang berani memanfaatkan hasil alam, lantaran percaya dengan mitos sekitar. Hutan ini terletak di Desa Nagarapageuh, Ciamis, Jawa Barat.
Hutan Pasarean
Kawasan Hutan Pasarean telah ditetapkan sebagai kawasan hutan lindung. Di kawasan hutan ini terdapat makam salah satu tokoh di daerah tersebut yakni Pangeran Undakan Kalangan Sari yang jadi situs Cagar Budaya.
Di lokasi hutan ini juga terdapat tangga dan jalan untuk akses menyusuri hutan. Dalam pembangunannya, warga tak merusak hutan tersebut. Namun hanya membangun jalan yang awalnya tanah menjadi jalan agar mudah dilalui.
Pantangan Mengambil Hasil Alam
Masyarakat Desa Nagarapageuh sudah menjaga hutan tersebut sejak lama.Warga tak ada yang berani untuk memanfaatkan hasil alam di hutan tersebut. Dari mengambil ranting pohon, memanfaatkan pohon yang sudah tumbang. Apalagi sampai menebang pohon di Hutan Pasarean.
Menurut penjelasan dari warga sekitar, sampai saat ini tidak ada yang berani mengambil, bahkan pohon tumbang saja dibiarkan sampai lapuk di hutan tersebut.
Sosok ‘Maung’ di Hutan Pasarean
Menurut cerita masyarakat, siapa saja yang mengambil hasil alam akan didatangi sosok ‘maung’ atau harimau secara tiba-tiba pada malam harinya.
Sosok tersebut meminta agar orang itu mengembalikan pohon yang telah diambilnya. Menurut pengakuan warga sekitar, sosok maung yang datang itu bukan hanya mimpi, namun datang di dunia nyata.
Apabila orang tersebut melanggarnya dan tetap nekat mengambil hasil alam, orang tersebut akan mendapat musibah atau malapetaka, dari kecelakaan hingga sakit.
Menjaga Sumber Mata Air
Mitos ini membuat Hutan Pasarean masih asri dengan sejumlah pohon berdiameter besar yang usianya sudah mencapai ratusan tahun ini.
Berkat hutan itu, sumber mata air masih terjaga. Warga setempat tak kekurangan air bersih sepanjang tahun.
Bukan tanpa alasan, mitos tersebut membuat manusia belajar menjaga alam dengan baik. Agar generasi selanjutnya masih bisa menikmati alam tersebut. Salah satunya dengan menjaga sumber mata air.
KA For GAEKONÂ