Jakarta – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali menjadi kasus yang serius di Indonesia. Masyarakat harus tetap waspada akan penyebaran penyakit DBD ini. Terlebih saat ini masih masuk musim penghujan, terbukti dari kerapnya hujan turun disetiap sorenya.
Penanganan DBD pun harus dilakukan secara intensif di rumah sakit. Namun tidak jarang, demi mempercepat kesembuhan pasien, baik keluarga maupun teman mengusahakan menambah ramuan atau bahan herbal untuk dikonsumsi misalnya, jus jambu biji, angkak merah, kurma atau jamu-jamuan.
Akan tetapi, para ahli kesehatan mengatakan jus jambu biji serta obat herbal lain belum menunjukkan bukti ilmiah bisa menyembuhkan DBD. Dokter spesialis penyakit dalam rumah sakit Universitas Indonesia mengatakan bahwa jambu biji masih belum menunjukkan bukti bisa meningkatkan trombosit.
“Tidak ada bukti jambu biji dan angkak itu meningkatkan trombosit,” kata Sukamto saat dihubungi wartawan.
Dokter spesialis penyakit dalam di MRCCC Siloam Semanggi dan RS Atma Jaya, Ari Sejati mengatakan tidak ada larangan bagi pasien untuk mengkonsumsi jus jambu biji atau pengobatan herbal lain. Meski belum ada bukti yang kuat untuk dapat mengatasi DBD, sejauh masih aman dikonsumsi, dia tidak keberatan.
“Boleh dikonsumsi sebagai suplementasi, bukan sebagai obat utama. Yang utama cairan lewat infus dan pemantauan ketat,” imbuh Ari.
Senada dengan keduanya, Direktur Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan dokter Siti Nadia Tarmizi juga mengungkapkan hal yang sama.
“Belum ada penelitiannya kalau itu (jambu biji, angkak, dan kurma) bisa menyembuhkan demam berdarah. Boleh saja dikonsumsi tapi untuk DBD harus tetap diobati,” kata Nadia dalam konferensi pers di Kementerian Kesehatan.
Dampak infeksi virus memang tidak sederhana. Mekanismenya kompleks, tidak hanya melibatkan trombosit. Infeksi mengakibatkan trombosit turun, leukosit turun, dan terjadi liquid plasma atau kebocoran pada pembuluh darah.
Meskipun demikian, bukan berarti jika meminum jus jambu biji, angkak, atau makan kurma tidak ada efeknya sama sekali untuk membantu atau mempercepat penyembuhan. Mengutip berbagai sumber ada berbagai manfaat jambu biji untuk pasien demam berdarah.
Melansir dari buku Tanaman Obat & Ramuan Tradisional, untuk Mengatasi Demam Berdarah Dengue (2007) oleh Dra. Suharmiati, Msi.Apt. & dr. Lestari Handayani, M.Med (PH), jambu biji adalah tanaman yang punya manfaat kesehatan.
Pada Tahun 2003 lalu, dilakukan penelitian ekstrak daun jambu biji untuk pengobatan DBD oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), yang bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran dan Fakultas Farmasi Universitas Airlangga Surabaya.
Hasil riset menunjukkan, daun dan batang tanaman bernama latin Psidium guajava ini mengandung saponin, flavonoida, dan tanin.
Penelitian dikerjakan dengan uji preklinik untuk mengetahui kandungan daun jambu biji, uji toksisitas, sampai dengan uji coba pada hewan.
Hasil penelitian menunjukkan daun jambu biji tua berkhasiat mengandung komponen yang berkhasiat mengatasi sejumlah gejala penyakit DBD. Kelompok senyawa tanin dan flavonoid dalam ekstrak daun jambu biji efektif dapat menghambat pertumbuhan virus.
Riset dengan model mencit lewat pemberian ekstrak daun jambu biji terbukti dapat menurunkan permeabilitas pembuluh darah. Dengan kata lain, kerusakan jaringan akibat infeksi virus dapat diminimalkan.
Melansir laman resmi Asosiasi Keluarga Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, DBD ditandai dengan trombosit turun secara drastis akibat pembuluh darah pecah.
Tombosit adalah sel darah yang membantu proses pembekuan darah. Pecahnya pembuluh darah akibat trombosit turun dapat memicu pendarahan di dalam maupun di luar tubuh. Kadar trombosit normal pada orang dewasa antara 150.000 sampai 450.000 trombosit per mikroliter darah.
Kadar trombosit di bawah 150.000 trombosit per mikroliter darah dianggap lebih rendah. Kondisi ini dalam medis disebut trombositopenia.
Penelitian menunjukkan, pemberian ekstrak daun jambu biji dapat meningkatkan jumlah megakariosit dalam sumsum tulang belakang.
Peningkatan jumlah megakariosit dalam darah terkait dengan peningkatan kadar trombosit dalam darah. Selain itu, daun jambu biji yang mengandung senyawa trombinol. Senyawa tersebut dapat meningkatkan produksi trombosit dalam darah.
Tak hanya daun jambu biji yang bermanfaat untuk pasien DBD. Buah jambu biji juga bermanfaat bagi pasien DBD, karena kaya akan kandungan vitamin C. Vitamin C berperan dalam proses penyembuhan luka dan dapat membangun daya tahan tubuh untuk melawan infeksi, termasuk infeksi virus DBD.
Selain itu, buah jambu biji juga mengandung flavonoid kuersetin. Senyawa ini dapat melemahkan tingkat serangan virus.
Pendarahan akibat penurunan kadar trombosit juga dapat dicegah oleh kuersetin. Sehingga, pemberian jus jambu biji berpengaruh terhadap peningkatan kadar trombosit darah pasien DBD.
Berdasarkan studi, pasien DBD yang diberi jus jambu biji mengalami rata-rata peningkatan jumlah trombosit sebanyak 76.100 trombosit per mikroliter darah. Sedangkan pasien yang tidak diberi jus jambu mengalami rata-rata peningkatan jumlah trombosit hanya sebanyak 14.300 trombosit per mikroliter darah.
Pemberian rebusan atau ekstrak daun jambu biji beserta buah jambu biji, terbukti dapat membantu meringankan gejala DBD. Namun, untuk menghindari kondisi fatal, pasien tetap perlu pengobatan dan berkonsultasi intens dengan tenaga medis saat terserang DBD.
Manfaat jambu biji untuk pasien demam berdarah antara lain mempercepat pembentukan trombosit darah baru, membantu menghentikan pertumbuhan virus. Selain itu kandungan vitamin C yang tinggi juga akan menjadi sumber kalsium dan mineral untuk tubuh dan meningkatkan kesehatan.
Hingga kini terdapat 17.820 kasus DBD di Indonesia. Tiga provinsi dengan kasus tertinggi berada di Lampung (3.431 kasus), Nusa Tenggara Timur (2.732 kasus) dan Jawa Timur (1.761 kasus). Dari ribuan kasus sebanyak 104 meninggal.
KL For GAEKON